back to list

Profile

Profile

Profile

Erastus Radjimin

Erastus Radjimin

Erastus Radjimin

Founder and CEO ARTOTEL Group

Founder and CEO ARTOTEL Group

Founder and CEO ARTOTEL Group

Impian untuk memiliki sebuah hotel dengan konsep berbeda ternyata sudah dimiliki Erastus Radjimin (35) sejak kecil. Kedekatannya dengan dunia perhotelan sudah terbangun saat menemani sang ayah R.J. Radjimin berbisnis, pemilik J.W. Marriot Surabaya. Minatnya semakin mendalam saat belajar Business Marketing and Hospitality Management Boston University. 

Saat kuliah, pria kelahiran 1986 ini mendapat tawaran magang kerja di sebuah hotel di Hawaii. Ia berangkat dengan alasan sederhana, ia ingin tinggal gratis di Hawaii. 

Beberapa bulan di Hawaii, pria yang biasa disapa Eri ini dengan mudah beradaptasi. Kepribadiannya yang senang bertemu dan berkomunikasi dengan berbagai tipe manusia membuat kariernya cepat berkembang. Eri pernah memperkuat jaringan Marriott Hotel International di Jepang, Hawaii, Australia, London, dan Singapura pada 2006–2009. Kariernya berlanjut di PT Anta Vaya Tour selama satu tahun sebelum pindah ke Para Group Indonesia, lalu ke PT Ramasari Surya Persada sebagai Deputy Director hingga saat ini.

Kecintaan pada dunia perhotelan semakin tumbuh, hingga kemudian mantap mengembangkan konsep hotel dengan sentuhan seni kontemporer. Antara 2010-2011, Eri dan sang kakak, Christine Radjimin, akhirnya mendirikan Artotel, gabungan dari kata “Art” dan “Hotel". Eri pun melibatkan beberapa nama seniman lokal seperti Darbotz, Ykha Amelz, Edy Hara, Wisnu Auri, Oky Ray, hingga Zaki Arifin.

Mengusung konsep gaya hidup yang artsy, Artotel kini mengoperasikan sejumlah properti di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Medan dan Bali. Sedangkan untuk memperluas jaringan, Artotel juga terafiliasi dengan Far East Hospitality (FEH) dari Singapura yang memiliki sejumlah properti di Asia tenggara. Dan, pada Desember 2021 lalu, Artotel Group mengakuisisi Dafam Hotel Management, sekaligus menjadikan 24 hotel mereka masuk ke dalam portofolio Artotel Group.


Impian untuk memiliki sebuah hotel dengan konsep berbeda ternyata sudah dimiliki Erastus Radjimin (35) sejak kecil. Kedekatannya dengan dunia perhotelan sudah terbangun saat menemani sang ayah R.J. Radjimin berbisnis, pemilik J.W. Marriot Surabaya. Minatnya semakin mendalam saat belajar Business Marketing and Hospitality Management Boston University. 

Saat kuliah, pria kelahiran 1986 ini mendapat tawaran magang kerja di sebuah hotel di Hawaii. Ia berangkat dengan alasan sederhana, ia ingin tinggal gratis di Hawaii. 

Beberapa bulan di Hawaii, pria yang biasa disapa Eri ini dengan mudah beradaptasi. Kepribadiannya yang senang bertemu dan berkomunikasi dengan berbagai tipe manusia membuat kariernya cepat berkembang. Eri pernah memperkuat jaringan Marriott Hotel International di Jepang, Hawaii, Australia, London, dan Singapura pada 2006–2009. Kariernya berlanjut di PT Anta Vaya Tour selama satu tahun sebelum pindah ke Para Group Indonesia, lalu ke PT Ramasari Surya Persada sebagai Deputy Director hingga saat ini.

Kecintaan pada dunia perhotelan semakin tumbuh, hingga kemudian mantap mengembangkan konsep hotel dengan sentuhan seni kontemporer. Antara 2010-2011, Eri dan sang kakak, Christine Radjimin, akhirnya mendirikan Artotel, gabungan dari kata “Art” dan “Hotel". Eri pun melibatkan beberapa nama seniman lokal seperti Darbotz, Ykha Amelz, Edy Hara, Wisnu Auri, Oky Ray, hingga Zaki Arifin.

Mengusung konsep gaya hidup yang artsy, Artotel kini mengoperasikan sejumlah properti di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Medan dan Bali. Sedangkan untuk memperluas jaringan, Artotel juga terafiliasi dengan Far East Hospitality (FEH) dari Singapura yang memiliki sejumlah properti di Asia tenggara. Dan, pada Desember 2021 lalu, Artotel Group mengakuisisi Dafam Hotel Management, sekaligus menjadikan 24 hotel mereka masuk ke dalam portofolio Artotel Group.


Impian untuk memiliki sebuah hotel dengan konsep berbeda ternyata sudah dimiliki Erastus Radjimin (35) sejak kecil. Kedekatannya dengan dunia perhotelan sudah terbangun saat menemani sang ayah R.J. Radjimin berbisnis, pemilik J.W. Marriot Surabaya. Minatnya semakin mendalam saat belajar Business Marketing and Hospitality Management Boston University. 

Saat kuliah, pria kelahiran 1986 ini mendapat tawaran magang kerja di sebuah hotel di Hawaii. Ia berangkat dengan alasan sederhana, ia ingin tinggal gratis di Hawaii. 

Beberapa bulan di Hawaii, pria yang biasa disapa Eri ini dengan mudah beradaptasi. Kepribadiannya yang senang bertemu dan berkomunikasi dengan berbagai tipe manusia membuat kariernya cepat berkembang. Eri pernah memperkuat jaringan Marriott Hotel International di Jepang, Hawaii, Australia, London, dan Singapura pada 2006–2009. Kariernya berlanjut di PT Anta Vaya Tour selama satu tahun sebelum pindah ke Para Group Indonesia, lalu ke PT Ramasari Surya Persada sebagai Deputy Director hingga saat ini.

Kecintaan pada dunia perhotelan semakin tumbuh, hingga kemudian mantap mengembangkan konsep hotel dengan sentuhan seni kontemporer. Antara 2010-2011, Eri dan sang kakak, Christine Radjimin, akhirnya mendirikan Artotel, gabungan dari kata “Art” dan “Hotel". Eri pun melibatkan beberapa nama seniman lokal seperti Darbotz, Ykha Amelz, Edy Hara, Wisnu Auri, Oky Ray, hingga Zaki Arifin.

Mengusung konsep gaya hidup yang artsy, Artotel kini mengoperasikan sejumlah properti di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Medan dan Bali. Sedangkan untuk memperluas jaringan, Artotel juga terafiliasi dengan Far East Hospitality (FEH) dari Singapura yang memiliki sejumlah properti di Asia tenggara. Dan, pada Desember 2021 lalu, Artotel Group mengakuisisi Dafam Hotel Management, sekaligus menjadikan 24 hotel mereka masuk ke dalam portofolio Artotel Group.


Quick Fact

Quick Fact

Quick Fact

Erastus Radjimin

Erastus Radjimin

Education:

Education:

-

-

Quotes:

Quotes:

-

-