back to list

Profile

Profile

Profile

Josua Pardede

Josua Pardede

Josua Pardede

Chief Economist Permata Bank

Chief Economist Permata Bank

Chief Economist Permata Bank

Tak banyak yang tahu, Chief Economist Permata Bank Josua Pardede (36) adalah sarjana matematika. Ia menempuh studi S1-nya di Universitas Indonesia pada 2003-2007 dan sempat bekerja sebagai asisten dosen peneliti di kampus tersebut.

Ketekunannya terhadap ilmu-ilmu ekonomi baru dimulai pada 2008, usai menerima beasiswa Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk berkuliah di University of Amsterdam, Belanda. Setelah lulus menyandang gelar MSc Economics, ia malang-melintang sebagai ekonom di berbagai perusahaan. Di antaranya di BNI Sekuritas, Maybank, hingga kini di Permata Bank.

Alasannya menjadi ekonom sederhana: masih banyak permasalahan yang harus dibenahi oleh pemerintah khususnya dalam kebijakan-kebijakan makroekonomi, juga di sektor riil seperti kemiskinan dan tingkat pengangguran.

Dalam banyak penelitiannya, Josua menyoroti soal koordinasi kebijakan fiskal dan moneter di Indonesia yang menurutnya perlu untuk terus diperkuat. Sehingga, target pertumbuhan ekonomi dapat tercapai dengan tetap memprioritaskan kemajuan sektor riil dan investasi.

Josua juga termasuk salah satu ekonom yang langganan menjadi narasumber media. Boleh dibilang, hampir dalam satu dekade terakhir, pendapatnya terhadap berbagai isu ekonomi banyak membantu para pebisnis serta pemerintah untuk merenungkan ulang langkah mereka.

Tahun lalu, Josua memborong tiga penghargaan dalam ajang tahunan Analyst Forecast Awards 2022 yang diselenggarakan FocusEconomics. Di antaranya best current account forecaster, best fiscal deficit forecaster, serta best GDP forecaster.


Tak banyak yang tahu, Chief Economist Permata Bank Josua Pardede (36) adalah sarjana matematika. Ia menempuh studi S1-nya di Universitas Indonesia pada 2003-2007 dan sempat bekerja sebagai asisten dosen peneliti di kampus tersebut.

Ketekunannya terhadap ilmu-ilmu ekonomi baru dimulai pada 2008, usai menerima beasiswa Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk berkuliah di University of Amsterdam, Belanda. Setelah lulus menyandang gelar MSc Economics, ia malang-melintang sebagai ekonom di berbagai perusahaan. Di antaranya di BNI Sekuritas, Maybank, hingga kini di Permata Bank.

Alasannya menjadi ekonom sederhana: masih banyak permasalahan yang harus dibenahi oleh pemerintah khususnya dalam kebijakan-kebijakan makroekonomi, juga di sektor riil seperti kemiskinan dan tingkat pengangguran.

Dalam banyak penelitiannya, Josua menyoroti soal koordinasi kebijakan fiskal dan moneter di Indonesia yang menurutnya perlu untuk terus diperkuat. Sehingga, target pertumbuhan ekonomi dapat tercapai dengan tetap memprioritaskan kemajuan sektor riil dan investasi.

Josua juga termasuk salah satu ekonom yang langganan menjadi narasumber media. Boleh dibilang, hampir dalam satu dekade terakhir, pendapatnya terhadap berbagai isu ekonomi banyak membantu para pebisnis serta pemerintah untuk merenungkan ulang langkah mereka.

Tahun lalu, Josua memborong tiga penghargaan dalam ajang tahunan Analyst Forecast Awards 2022 yang diselenggarakan FocusEconomics. Di antaranya best current account forecaster, best fiscal deficit forecaster, serta best GDP forecaster.


Tak banyak yang tahu, Chief Economist Permata Bank Josua Pardede (36) adalah sarjana matematika. Ia menempuh studi S1-nya di Universitas Indonesia pada 2003-2007 dan sempat bekerja sebagai asisten dosen peneliti di kampus tersebut.

Ketekunannya terhadap ilmu-ilmu ekonomi baru dimulai pada 2008, usai menerima beasiswa Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk berkuliah di University of Amsterdam, Belanda. Setelah lulus menyandang gelar MSc Economics, ia malang-melintang sebagai ekonom di berbagai perusahaan. Di antaranya di BNI Sekuritas, Maybank, hingga kini di Permata Bank.

Alasannya menjadi ekonom sederhana: masih banyak permasalahan yang harus dibenahi oleh pemerintah khususnya dalam kebijakan-kebijakan makroekonomi, juga di sektor riil seperti kemiskinan dan tingkat pengangguran.

Dalam banyak penelitiannya, Josua menyoroti soal koordinasi kebijakan fiskal dan moneter di Indonesia yang menurutnya perlu untuk terus diperkuat. Sehingga, target pertumbuhan ekonomi dapat tercapai dengan tetap memprioritaskan kemajuan sektor riil dan investasi.

Josua juga termasuk salah satu ekonom yang langganan menjadi narasumber media. Boleh dibilang, hampir dalam satu dekade terakhir, pendapatnya terhadap berbagai isu ekonomi banyak membantu para pebisnis serta pemerintah untuk merenungkan ulang langkah mereka.

Tahun lalu, Josua memborong tiga penghargaan dalam ajang tahunan Analyst Forecast Awards 2022 yang diselenggarakan FocusEconomics. Di antaranya best current account forecaster, best fiscal deficit forecaster, serta best GDP forecaster.


Quick Fact

Quick Fact

Quick Fact

Josua Pardede

Josua Pardede

Education:

Education:

University of Amsterdam

University of Amsterdam

Quotes:

Quotes:

-

-