back to list

Profile

Profile

Profile

Kanishk Laroya

Kanishk Laroya

Kanishk Laroya

CEO PT ESSA Industries Indonesia Tbk

CEO PT ESSA Industries Indonesia Tbk

CEO PT ESSA Industries Indonesia Tbk

Namanya mungkin terdengar asing, tapi Kanishk Laroya, 36, merupakan Warga Negara Indonesia. Ia menjabat sebagai Presiden Direktur di PT ESSA Industries Indonesia Tbk sejak Oktober 2023 lalu. Namun, ia bukan orang baru di perusahaan operator kilang LPG swasta terbesar di Indonesia tersebut.

Ia memulai kariernya di ESSA Industries sebagai Kepala Hubungan Investor & Sekretaris Perusahaan PT ESSA Industries Indonesia Tbk pada 2012, dan sejak itu dipercaya untuk menduduki berbagai posisi strategis, termasuk wakil presiden direktur sejak Maret 2022.

Bisnis utama salah satu emiten milik Boy Thohir ini adalah pemurnian dan pengolahan gas bumi untuk menghasilkan LPG dan kondensat dengan kapasitas 190 ton per hari LPG dan 500 barel per hari kondensat di Palembang. Selain itu, perusahaan juga berinvestasi pada bisnis amonia melalui PT Panca Amara Utama.

Pada kuartal tiga 2023, ESSA melaporkan pendapatan sebesar US$233 juta atau setara dengan Rp 3,69 triliun. Angka itu turun 58 persen secara tahunan dari periode yang sama tahun sebelumnya US$557,03 juta atau Rp8,82 triliun.  Sementara laba bersih anjlok 91 persen dari US$105 juta atau Rp1,66 triliun menjadi US$10 juta atau Rp158,49 triliun.

Saat itu, Kanishk Laroya menyatakan bahwa tekanan terhadap kinerja keuangan ESSA Industries adalah akibat harga amonia. “Kalau kita lihat dari sisi operasionalnya, ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Kinerjanya tertekan karena harga produk atau harga komoditas,” ujarnya.

Sebelum bergabung dengan ESSA Industries, Kanishk juga sempat meniti karier sebagai bankir di UBS Indonesia dan Panalassa–Farallon Capital Management di Indonesia. Ia memiliki gelar BSc di bidang bisnis dari Universitas Carnegie Mellon di Pennsylvania, Amerika Serikat.

Namanya mungkin terdengar asing, tapi Kanishk Laroya, 36, merupakan Warga Negara Indonesia. Ia menjabat sebagai Presiden Direktur di PT ESSA Industries Indonesia Tbk sejak Oktober 2023 lalu. Namun, ia bukan orang baru di perusahaan operator kilang LPG swasta terbesar di Indonesia tersebut.

Ia memulai kariernya di ESSA Industries sebagai Kepala Hubungan Investor & Sekretaris Perusahaan PT ESSA Industries Indonesia Tbk pada 2012, dan sejak itu dipercaya untuk menduduki berbagai posisi strategis, termasuk wakil presiden direktur sejak Maret 2022.

Bisnis utama salah satu emiten milik Boy Thohir ini adalah pemurnian dan pengolahan gas bumi untuk menghasilkan LPG dan kondensat dengan kapasitas 190 ton per hari LPG dan 500 barel per hari kondensat di Palembang. Selain itu, perusahaan juga berinvestasi pada bisnis amonia melalui PT Panca Amara Utama.

Pada kuartal tiga 2023, ESSA melaporkan pendapatan sebesar US$233 juta atau setara dengan Rp 3,69 triliun. Angka itu turun 58 persen secara tahunan dari periode yang sama tahun sebelumnya US$557,03 juta atau Rp8,82 triliun.  Sementara laba bersih anjlok 91 persen dari US$105 juta atau Rp1,66 triliun menjadi US$10 juta atau Rp158,49 triliun.

Saat itu, Kanishk Laroya menyatakan bahwa tekanan terhadap kinerja keuangan ESSA Industries adalah akibat harga amonia. “Kalau kita lihat dari sisi operasionalnya, ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Kinerjanya tertekan karena harga produk atau harga komoditas,” ujarnya.

Sebelum bergabung dengan ESSA Industries, Kanishk juga sempat meniti karier sebagai bankir di UBS Indonesia dan Panalassa–Farallon Capital Management di Indonesia. Ia memiliki gelar BSc di bidang bisnis dari Universitas Carnegie Mellon di Pennsylvania, Amerika Serikat.

Namanya mungkin terdengar asing, tapi Kanishk Laroya, 36, merupakan Warga Negara Indonesia. Ia menjabat sebagai Presiden Direktur di PT ESSA Industries Indonesia Tbk sejak Oktober 2023 lalu. Namun, ia bukan orang baru di perusahaan operator kilang LPG swasta terbesar di Indonesia tersebut.

Ia memulai kariernya di ESSA Industries sebagai Kepala Hubungan Investor & Sekretaris Perusahaan PT ESSA Industries Indonesia Tbk pada 2012, dan sejak itu dipercaya untuk menduduki berbagai posisi strategis, termasuk wakil presiden direktur sejak Maret 2022.

Bisnis utama salah satu emiten milik Boy Thohir ini adalah pemurnian dan pengolahan gas bumi untuk menghasilkan LPG dan kondensat dengan kapasitas 190 ton per hari LPG dan 500 barel per hari kondensat di Palembang. Selain itu, perusahaan juga berinvestasi pada bisnis amonia melalui PT Panca Amara Utama.

Pada kuartal tiga 2023, ESSA melaporkan pendapatan sebesar US$233 juta atau setara dengan Rp 3,69 triliun. Angka itu turun 58 persen secara tahunan dari periode yang sama tahun sebelumnya US$557,03 juta atau Rp8,82 triliun.  Sementara laba bersih anjlok 91 persen dari US$105 juta atau Rp1,66 triliun menjadi US$10 juta atau Rp158,49 triliun.

Saat itu, Kanishk Laroya menyatakan bahwa tekanan terhadap kinerja keuangan ESSA Industries adalah akibat harga amonia. “Kalau kita lihat dari sisi operasionalnya, ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Kinerjanya tertekan karena harga produk atau harga komoditas,” ujarnya.

Sebelum bergabung dengan ESSA Industries, Kanishk juga sempat meniti karier sebagai bankir di UBS Indonesia dan Panalassa–Farallon Capital Management di Indonesia. Ia memiliki gelar BSc di bidang bisnis dari Universitas Carnegie Mellon di Pennsylvania, Amerika Serikat.

Quick Fact

Quick Fact

Quick Fact

Kanishk Laroya

Kanishk Laroya

Education:

Education:

-

-

Quotes:

Quotes:

-

-