Jauh sebelum menjabat sebagai Managing Director di Northstar Group— perusahaan modal ventura dan private equity bernilai miliaran dolar yang banyak mendukung perusahaan rintisan—Melvin Hade, 28, memulai perjalanan kariernya melalui program magang di bank asal Singapura, UOB Bank, pada usia 19 tahun.

Pengalaman ini lantas mengantarkannya ke dua program magang lain sebagai Equity Research di Mandiri Sekuritas dan Investment Banking di Credit Suisse pada 2015, kendati saat itu masih berstatus mahasiswa.

Pada akhir 2016, selepas menamatkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Melvin bergabung dengan perusahaan manajemen konsultan global, McKinsey & Company. Di sana ia  banyak membantu pimpinan perusahaan BUMN di Indonesia dalam proses digitalisasi perusahaan dan layanan mereka di berbagai industri dari sektor konsumer, manufaktur hingga perbankan.

Pada 2019, Melvin ditunjuk menjadi Partner untuk Global Founders Capital (GFC), venture capital dari Eropa selama 3 tahun. Ia memimpin pendanaan pertama dengan nilai investasi US$1,5 juta atau Rp25 miliar di platform online groceries, Astro sebelum perusahaan itu mendapatkan pendanaan lanjutan lebih dari Rp1 triliun. Ia juga memimpin pendanaan di perusahaan jaringan fitnes, Fit Hub dengan nilai investasi US$2 juta atau Rp30 miliar, sebelum mendapatkan pendanaan lanjutan sebesar Rp100 miliar lebih.

Pada 2022, Melvin ditunjuk sebagai Managing Director dan Co-Head untuk venture capital fund perdana bernama Northstar Ventures (NSV) di dalam Northstar Group. Melalui Northstar Ventures (NSV) yang memiliki dana kelolaan lebih dari US$140 juta atau lebih dari Rp. 2 triliun, Melvin dan tim fokus berinvestasi dan bermitra dengan entrepreneur di bidang konsumer, jasa keuangan dan teknologi di Indonesia maupun di Asia Tenggara.

“Dengan platform dan track record Northstar Group di bidang consumer dan bidang lainnya, saya memiliki mimpi dan target menjadi mitra terpercaya bagi pendiri dan entrepreneur di bidang consumer dan retail di Indonesia pada tahap awal, dan bersama-sama membangun perusahaan tersebut menjadi market leader di setidaknya 5 kategori bisnis konsumer seperti skincare, kosmetik, health and wellness, makanan-minuman, serta entertainment dalam 10 tahun kedepan" katanya kepada Fortune Indonesia