back to list

Profile

Profile

Profile

Michael Soerijadji

Michael Soerijadji

Michael Soerijadji

Founder dan Managing Partner AC Ventures

Founder dan Managing Partner AC Ventures

Founder dan Managing Partner AC Ventures

Michael Soerijadji (37) merupakan investor dengan banyak pengalaman usaha. Sejak awal, ia terlibat dalam membangun AC Ventures, perusahaan modal ventura, yang nilai aset dalam portofolionya kini mencapai US$380 juta (Rp5,41 triliun). Michael telah bertanggung jawab sebagai Founder & Managing Partner AC Ventures selama hampir 4 tahun.

Ia punya ambisi cukup besar ketika perdana merintis modal venturanya: Bagaimana AC Ventures berperan dalam mendukung Indonesia menjadi negara digital. Ia percaya bahwa negeri ini berkesempatan menggapai digitalisasi dengan gemilang sebagaimana di Amerika Serikat dan Tiongkok.

Pria yang merengkuh gelar Bachelor of Science in Business Administration University of Southern California ini juga menjabat sebagai Direktur PT Adimitra Baratama Nusantara—perusahaan pertambangan batu bara—sejak 2008. Tak ingin melewatkan kesempatan, Michael pada 2012 merambah bisnis energi terbarukan lewat PT Adimitra Kharisma, dan pada 2017 merintis usaha kecantikan dengan menjadi Komisaris di PT Euromedica Indonesia. Ia sempat berkarier sebagai Management Consultant di AT Kearney,

“Pengalaman di berbagai sektor sangat membantu role saya sebagai investor. Karena di AC Ventures, kami melakukan review opportunity dari ribuan perusahaan setiap tahun,” katanya kepada Fortune Indonesia (17/1).

Baginya, banyak pertimbangan bagi investor dalam memilih sebuah perusahaan rintisan (startup). Perkara tim pendiri startup memiliki keahlian dan karakter baik untuk menjadi pimpinan perusahaan merupakan penilaian pertama, dan berikutnya urusan product market dan target pasar.

Kini, AC Ventures setidaknya telah memberikan pendaanaan ke hampir 100 perusahaan, kata Michael. Berbagai perusahaan tersebut tersebar di pelbagai sektor, dari fintech, logistik, agrikultur, konsumer, hingga usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM). Sejumlah jenama startup itu adalah Ula, Shipper, Stockbit, Aruna, Segari, Astro, Eden Farm, dan Kargo.

Dalam hematnya, AC ventures tak hanya menyokong urusan dana investasi. Ia berkata perusahaan terlibat dalam pelbagai aspek, bahkan dari hiring dan recruitment tim, membuka akses ke pemasok dan perusahaan lain, hingga memberi arahan untuk strategi perusahaan rintisan.

Michael tak memasang target muluk-muluk akan investasi dalam perusahaan rintisan kelak. Dia berharap agar startup senantiasa berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat maupun stakeholder. Dengan begitu, investor juga beroleh imbal hasil baik.

Michael Soerijadji (37) merupakan investor dengan banyak pengalaman usaha. Sejak awal, ia terlibat dalam membangun AC Ventures, perusahaan modal ventura, yang nilai aset dalam portofolionya kini mencapai US$380 juta (Rp5,41 triliun). Michael telah bertanggung jawab sebagai Founder & Managing Partner AC Ventures selama hampir 4 tahun.

Ia punya ambisi cukup besar ketika perdana merintis modal venturanya: Bagaimana AC Ventures berperan dalam mendukung Indonesia menjadi negara digital. Ia percaya bahwa negeri ini berkesempatan menggapai digitalisasi dengan gemilang sebagaimana di Amerika Serikat dan Tiongkok.

Pria yang merengkuh gelar Bachelor of Science in Business Administration University of Southern California ini juga menjabat sebagai Direktur PT Adimitra Baratama Nusantara—perusahaan pertambangan batu bara—sejak 2008. Tak ingin melewatkan kesempatan, Michael pada 2012 merambah bisnis energi terbarukan lewat PT Adimitra Kharisma, dan pada 2017 merintis usaha kecantikan dengan menjadi Komisaris di PT Euromedica Indonesia. Ia sempat berkarier sebagai Management Consultant di AT Kearney,

“Pengalaman di berbagai sektor sangat membantu role saya sebagai investor. Karena di AC Ventures, kami melakukan review opportunity dari ribuan perusahaan setiap tahun,” katanya kepada Fortune Indonesia (17/1).

Baginya, banyak pertimbangan bagi investor dalam memilih sebuah perusahaan rintisan (startup). Perkara tim pendiri startup memiliki keahlian dan karakter baik untuk menjadi pimpinan perusahaan merupakan penilaian pertama, dan berikutnya urusan product market dan target pasar.

Kini, AC Ventures setidaknya telah memberikan pendaanaan ke hampir 100 perusahaan, kata Michael. Berbagai perusahaan tersebut tersebar di pelbagai sektor, dari fintech, logistik, agrikultur, konsumer, hingga usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM). Sejumlah jenama startup itu adalah Ula, Shipper, Stockbit, Aruna, Segari, Astro, Eden Farm, dan Kargo.

Dalam hematnya, AC ventures tak hanya menyokong urusan dana investasi. Ia berkata perusahaan terlibat dalam pelbagai aspek, bahkan dari hiring dan recruitment tim, membuka akses ke pemasok dan perusahaan lain, hingga memberi arahan untuk strategi perusahaan rintisan.

Michael tak memasang target muluk-muluk akan investasi dalam perusahaan rintisan kelak. Dia berharap agar startup senantiasa berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat maupun stakeholder. Dengan begitu, investor juga beroleh imbal hasil baik.

Michael Soerijadji (37) merupakan investor dengan banyak pengalaman usaha. Sejak awal, ia terlibat dalam membangun AC Ventures, perusahaan modal ventura, yang nilai aset dalam portofolionya kini mencapai US$380 juta (Rp5,41 triliun). Michael telah bertanggung jawab sebagai Founder & Managing Partner AC Ventures selama hampir 4 tahun.

Ia punya ambisi cukup besar ketika perdana merintis modal venturanya: Bagaimana AC Ventures berperan dalam mendukung Indonesia menjadi negara digital. Ia percaya bahwa negeri ini berkesempatan menggapai digitalisasi dengan gemilang sebagaimana di Amerika Serikat dan Tiongkok.

Pria yang merengkuh gelar Bachelor of Science in Business Administration University of Southern California ini juga menjabat sebagai Direktur PT Adimitra Baratama Nusantara—perusahaan pertambangan batu bara—sejak 2008. Tak ingin melewatkan kesempatan, Michael pada 2012 merambah bisnis energi terbarukan lewat PT Adimitra Kharisma, dan pada 2017 merintis usaha kecantikan dengan menjadi Komisaris di PT Euromedica Indonesia. Ia sempat berkarier sebagai Management Consultant di AT Kearney,

“Pengalaman di berbagai sektor sangat membantu role saya sebagai investor. Karena di AC Ventures, kami melakukan review opportunity dari ribuan perusahaan setiap tahun,” katanya kepada Fortune Indonesia (17/1).

Baginya, banyak pertimbangan bagi investor dalam memilih sebuah perusahaan rintisan (startup). Perkara tim pendiri startup memiliki keahlian dan karakter baik untuk menjadi pimpinan perusahaan merupakan penilaian pertama, dan berikutnya urusan product market dan target pasar.

Kini, AC Ventures setidaknya telah memberikan pendaanaan ke hampir 100 perusahaan, kata Michael. Berbagai perusahaan tersebut tersebar di pelbagai sektor, dari fintech, logistik, agrikultur, konsumer, hingga usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM). Sejumlah jenama startup itu adalah Ula, Shipper, Stockbit, Aruna, Segari, Astro, Eden Farm, dan Kargo.

Dalam hematnya, AC ventures tak hanya menyokong urusan dana investasi. Ia berkata perusahaan terlibat dalam pelbagai aspek, bahkan dari hiring dan recruitment tim, membuka akses ke pemasok dan perusahaan lain, hingga memberi arahan untuk strategi perusahaan rintisan.

Michael tak memasang target muluk-muluk akan investasi dalam perusahaan rintisan kelak. Dia berharap agar startup senantiasa berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat maupun stakeholder. Dengan begitu, investor juga beroleh imbal hasil baik.

Quick Fact

Quick Fact

Quick Fact

Michael Soerijadji

Michael Soerijadji

Education:

Education:

Bachelor of Science in Business Administration University of Southern California

Bachelor of Science in Business Administration University of Southern California

Quotes:

Quotes:

"Pengalaman di berbagai sektor sangat membantu role saya sebagai investor. Karena di AC Ventures, kami melakukan review opportunity dari ribuan perusahaan setiap tahun."

"Pengalaman di berbagai sektor sangat membantu role saya sebagai investor. Karena di AC Ventures, kami melakukan review opportunity dari ribuan perusahaan setiap tahun."