back to list

Profile

Profile

Profile

Muhammad Sadad

Muhammad Sadad

Muhammad Sadad

CEO dan Founder Erigo

CEO dan Founder Erigo

CEO dan Founder Erigo

Muhammad Sadad, 32, sempat mengorbankan kuliahnya demi menjalankan passion yang mendalam pada dunia fesyen. Dengan modal Rp50 juta, pria kelahiran Aceh itu nekat menjalankan mimpinya hingga akhirnya menembus pasar internasional.

“Saya dulu awalnya ikut pameran-pameran, di mal-mal, festival, buka booth. Pokoknya main terabas dulu aja, yang penting mikirnya waktu itu bisa jualan aja,” kata Sadad kepada Fortune Indonesia, pada akhir 2022.

Sebagai pengusaha tantangannya ada saja. Mulai omzet kecil, hingga kantor pindah ke lokasi yang jauh dari pusat kota. Namun, itu justru membangkitkan semangatnya. Bahkan, selama Covid-19 merebak, Erigo justru tumbuh pesat.

“Kami memiliki stok produk karena menjaga produksi tetap berjalan. Sehingga, ketika kompetitor barangnya sudah habis dan kosong, kami mengisi kekosongan tersebut,” ujarnya. Merek tersebut pun tambah kuat mencengkeram konsumen dengan perbaikan sistem penjualan daringnya.

Pada pertengahan 2022, Erigo menerima suntikan dari investor pertamanya, Deddy Corbuzier, dengan nilai lebih dari Rp10 miliar. Puncaknya, Erigo ambil bagian dalam perhelatan fesyen kelas dunia, New York Fashion Week, pada 2021 dan 2022. Bahkan, Sadad mengajak sejumlah nama besar untuk ikut mempopulerkan karyanya, mulai dari Raffi Ahmad hingga Zee JKT48, dan marketplace seperti Shopee atau Tokopedia.

Ia berharap, jenama yang ia bangun dari nol ini bisa menginspirasi para pegiat fesyen di Indonesia untuk lebih berinovasi dan berkolaborasi ke depan. “Ini menjadi tren positif bagi Erigo dan yang jelas pencapaian ini bukan hanya pencapaian Erigo tapi juga pencapaian industri fesyen Indonesia,” ujar Sadad.

Muhammad Sadad, 32, sempat mengorbankan kuliahnya demi menjalankan passion yang mendalam pada dunia fesyen. Dengan modal Rp50 juta, pria kelahiran Aceh itu nekat menjalankan mimpinya hingga akhirnya menembus pasar internasional.

“Saya dulu awalnya ikut pameran-pameran, di mal-mal, festival, buka booth. Pokoknya main terabas dulu aja, yang penting mikirnya waktu itu bisa jualan aja,” kata Sadad kepada Fortune Indonesia, pada akhir 2022.

Sebagai pengusaha tantangannya ada saja. Mulai omzet kecil, hingga kantor pindah ke lokasi yang jauh dari pusat kota. Namun, itu justru membangkitkan semangatnya. Bahkan, selama Covid-19 merebak, Erigo justru tumbuh pesat.

“Kami memiliki stok produk karena menjaga produksi tetap berjalan. Sehingga, ketika kompetitor barangnya sudah habis dan kosong, kami mengisi kekosongan tersebut,” ujarnya. Merek tersebut pun tambah kuat mencengkeram konsumen dengan perbaikan sistem penjualan daringnya.

Pada pertengahan 2022, Erigo menerima suntikan dari investor pertamanya, Deddy Corbuzier, dengan nilai lebih dari Rp10 miliar. Puncaknya, Erigo ambil bagian dalam perhelatan fesyen kelas dunia, New York Fashion Week, pada 2021 dan 2022. Bahkan, Sadad mengajak sejumlah nama besar untuk ikut mempopulerkan karyanya, mulai dari Raffi Ahmad hingga Zee JKT48, dan marketplace seperti Shopee atau Tokopedia.

Ia berharap, jenama yang ia bangun dari nol ini bisa menginspirasi para pegiat fesyen di Indonesia untuk lebih berinovasi dan berkolaborasi ke depan. “Ini menjadi tren positif bagi Erigo dan yang jelas pencapaian ini bukan hanya pencapaian Erigo tapi juga pencapaian industri fesyen Indonesia,” ujar Sadad.

Muhammad Sadad, 32, sempat mengorbankan kuliahnya demi menjalankan passion yang mendalam pada dunia fesyen. Dengan modal Rp50 juta, pria kelahiran Aceh itu nekat menjalankan mimpinya hingga akhirnya menembus pasar internasional.

“Saya dulu awalnya ikut pameran-pameran, di mal-mal, festival, buka booth. Pokoknya main terabas dulu aja, yang penting mikirnya waktu itu bisa jualan aja,” kata Sadad kepada Fortune Indonesia, pada akhir 2022.

Sebagai pengusaha tantangannya ada saja. Mulai omzet kecil, hingga kantor pindah ke lokasi yang jauh dari pusat kota. Namun, itu justru membangkitkan semangatnya. Bahkan, selama Covid-19 merebak, Erigo justru tumbuh pesat.

“Kami memiliki stok produk karena menjaga produksi tetap berjalan. Sehingga, ketika kompetitor barangnya sudah habis dan kosong, kami mengisi kekosongan tersebut,” ujarnya. Merek tersebut pun tambah kuat mencengkeram konsumen dengan perbaikan sistem penjualan daringnya.

Pada pertengahan 2022, Erigo menerima suntikan dari investor pertamanya, Deddy Corbuzier, dengan nilai lebih dari Rp10 miliar. Puncaknya, Erigo ambil bagian dalam perhelatan fesyen kelas dunia, New York Fashion Week, pada 2021 dan 2022. Bahkan, Sadad mengajak sejumlah nama besar untuk ikut mempopulerkan karyanya, mulai dari Raffi Ahmad hingga Zee JKT48, dan marketplace seperti Shopee atau Tokopedia.

Ia berharap, jenama yang ia bangun dari nol ini bisa menginspirasi para pegiat fesyen di Indonesia untuk lebih berinovasi dan berkolaborasi ke depan. “Ini menjadi tren positif bagi Erigo dan yang jelas pencapaian ini bukan hanya pencapaian Erigo tapi juga pencapaian industri fesyen Indonesia,” ujar Sadad.

Quick Fact

Quick Fact

Quick Fact

Muhammad Sadad

Muhammad Sadad

Education:

Education:

Universitas Indonesia

Universitas Indonesia

Quotes:

Quotes:

"Kami memiliki stok produk karena menjaga produksi tetap berjalan. Sehingga, ketika kompetitor barangnya sudah habis dan kosong, kami mengisi kekosongan tersebut."

"Kami memiliki stok produk karena menjaga produksi tetap berjalan. Sehingga, ketika kompetitor barangnya sudah habis dan kosong, kami mengisi kekosongan tersebut."