back to list

Profile

Profile

Profile

Rama Suparta

Rama Suparta

Rama Suparta

Co-founder Saturdays

Co-founder Saturdays

Co-founder Saturdays

Di Optik Saturdays, pembeli bisa memeriksakan mata secara gratis dan memilih model kacamata sebelum memesannya. Yang menarik, sembari menunggu pesanannya jadi—20 menit jika lensa ready stock—mereka bisa menikmati secangkir kopi yang juga gratis. Optik ini memang memiliki kafe di areanya.

Per Januari 2024, Saturdays telah memiliki 50 gerai di mal-mal di berbagai kota di Indonesia. Tapi, pada 2016 kacamata Saturdays mulanya dipasarkan secara online, juga secara langsung di pameran-pameran. 

Rama Suparta, 39, mempelajari selera konsumen, lalu memproduksi kacamata yang sesuai. Berbeda dengan optik lain, Saturdays memproduksi kacamatanya secara mandiri. Karena itu, harganya bisa lebih terjangkau, dari Rp395.000, lalu Rp1,3 juta untuk yang berbahan Italian Acetate, dan Rp1,8 juta untuk Japanese Titanium. Lensa hingga ukuran minus 4 akan diberikan gratis dengan pembelian frame

Saturdays mendapat investasi dari tiga pemodal ventura: Alpha JWC Ventures, Kinesys Group, dan Alto Partners pada 2020. Kemudian, dari Altara Ventures, DSG Consumer Partners, dan afiliasi lainnya di putaran pendanaan Seri A.

Setelah itu, ekspansi semakin gencar. Tak hanya offline, Saturdays juga membuat aplikasi yang memungkinkan pengguna mencoba kacamata secara virtual melalui teknologi kecerdasan buatan. 

Rama yang meraih gelar Master of Business Administration dari Santa Clara University, California, AS ini mengakui bahwa ekspansi dan berbagai promosi menghabiskan banyak uang. “Tapi semuanya sudah diperhitungkan. Saat ini kami sudah mencapai EBITDA positif,” ujarnya (19/1).

Rama Suparta mendirikan Saturdays bersama rekannya, Andrew Kandolha. Keduanya berinisiatif menggabungkan konsep optik dan kafe agar pengalaman membeli kacamata lebih menyenangkan. Karena itu pula tokonya diberi nama Saturdays, hari yang menyenangkan di akhir pekan.


Di Optik Saturdays, pembeli bisa memeriksakan mata secara gratis dan memilih model kacamata sebelum memesannya. Yang menarik, sembari menunggu pesanannya jadi—20 menit jika lensa ready stock—mereka bisa menikmati secangkir kopi yang juga gratis. Optik ini memang memiliki kafe di areanya.

Per Januari 2024, Saturdays telah memiliki 50 gerai di mal-mal di berbagai kota di Indonesia. Tapi, pada 2016 kacamata Saturdays mulanya dipasarkan secara online, juga secara langsung di pameran-pameran. 

Rama Suparta, 39, mempelajari selera konsumen, lalu memproduksi kacamata yang sesuai. Berbeda dengan optik lain, Saturdays memproduksi kacamatanya secara mandiri. Karena itu, harganya bisa lebih terjangkau, dari Rp395.000, lalu Rp1,3 juta untuk yang berbahan Italian Acetate, dan Rp1,8 juta untuk Japanese Titanium. Lensa hingga ukuran minus 4 akan diberikan gratis dengan pembelian frame

Saturdays mendapat investasi dari tiga pemodal ventura: Alpha JWC Ventures, Kinesys Group, dan Alto Partners pada 2020. Kemudian, dari Altara Ventures, DSG Consumer Partners, dan afiliasi lainnya di putaran pendanaan Seri A.

Setelah itu, ekspansi semakin gencar. Tak hanya offline, Saturdays juga membuat aplikasi yang memungkinkan pengguna mencoba kacamata secara virtual melalui teknologi kecerdasan buatan. 

Rama yang meraih gelar Master of Business Administration dari Santa Clara University, California, AS ini mengakui bahwa ekspansi dan berbagai promosi menghabiskan banyak uang. “Tapi semuanya sudah diperhitungkan. Saat ini kami sudah mencapai EBITDA positif,” ujarnya (19/1).

Rama Suparta mendirikan Saturdays bersama rekannya, Andrew Kandolha. Keduanya berinisiatif menggabungkan konsep optik dan kafe agar pengalaman membeli kacamata lebih menyenangkan. Karena itu pula tokonya diberi nama Saturdays, hari yang menyenangkan di akhir pekan.


Di Optik Saturdays, pembeli bisa memeriksakan mata secara gratis dan memilih model kacamata sebelum memesannya. Yang menarik, sembari menunggu pesanannya jadi—20 menit jika lensa ready stock—mereka bisa menikmati secangkir kopi yang juga gratis. Optik ini memang memiliki kafe di areanya.

Per Januari 2024, Saturdays telah memiliki 50 gerai di mal-mal di berbagai kota di Indonesia. Tapi, pada 2016 kacamata Saturdays mulanya dipasarkan secara online, juga secara langsung di pameran-pameran. 

Rama Suparta, 39, mempelajari selera konsumen, lalu memproduksi kacamata yang sesuai. Berbeda dengan optik lain, Saturdays memproduksi kacamatanya secara mandiri. Karena itu, harganya bisa lebih terjangkau, dari Rp395.000, lalu Rp1,3 juta untuk yang berbahan Italian Acetate, dan Rp1,8 juta untuk Japanese Titanium. Lensa hingga ukuran minus 4 akan diberikan gratis dengan pembelian frame

Saturdays mendapat investasi dari tiga pemodal ventura: Alpha JWC Ventures, Kinesys Group, dan Alto Partners pada 2020. Kemudian, dari Altara Ventures, DSG Consumer Partners, dan afiliasi lainnya di putaran pendanaan Seri A.

Setelah itu, ekspansi semakin gencar. Tak hanya offline, Saturdays juga membuat aplikasi yang memungkinkan pengguna mencoba kacamata secara virtual melalui teknologi kecerdasan buatan. 

Rama yang meraih gelar Master of Business Administration dari Santa Clara University, California, AS ini mengakui bahwa ekspansi dan berbagai promosi menghabiskan banyak uang. “Tapi semuanya sudah diperhitungkan. Saat ini kami sudah mencapai EBITDA positif,” ujarnya (19/1).

Rama Suparta mendirikan Saturdays bersama rekannya, Andrew Kandolha. Keduanya berinisiatif menggabungkan konsep optik dan kafe agar pengalaman membeli kacamata lebih menyenangkan. Karena itu pula tokonya diberi nama Saturdays, hari yang menyenangkan di akhir pekan.


Quick Fact

Quick Fact

Quick Fact

Rama Suparta

Rama Suparta

Education:

Education:

-

-

Quotes:

Quotes:

-

-