back to list

Profile

Profile

Profile

Shinta Nurfauzia dan Ronald Wijaya

Shinta Nurfauzia dan Ronald Wijaya

Shinta Nurfauzia dan Ronald Wijaya

Co-founder, Co-CEO Lemonilo

Co-founder, Co-CEO Lemonilo

Co-founder, Co-CEO Lemonilo

Shinta Nurfauzia (34) dan Ronald Wijaya (34) bermimpi masyarakat Indonesia bisa menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi lebih banyak makanan bernutrisi. Masalahnya, makanan dan gaya hidup sehat seringkali dianggap tidak menarik karena harga yang relatif mahal dan cita rasa yang kurang sedap. Dari situ muncul pemikiran mengombinasikan kesehatan, rasa, dan harga tanpa mengharuskan konsumen memilih salah satunya.

Pada Oktober 2016, lahirlah Lemonilo. Startup ini hadir pertama kali sebagai marketplace yang menjual aneka kreasi produk sehat dan natural dengan harga terjangkau. Lemonilo telah meluncurkan lebih dari 40 jenis produk, mulai dari mi instan, camilan, hingga bumbu dapur. Semua produk ini dijual di platform digital dan tersedia di lebih dari 200.000 POS (point of sales) di Indonesia, termasuk minimarket. 

Pada Desember 2021, Lemonilo meraih pendanaan Seri C senilai US$36 juta atau sekitar Rp516 miliar yang dipimpin oleh Sofina, serta partisipasi kembali Sequoia Capital India. Sequoia Capital sebelumnya memimpin pendanaan seri B di Lemonilo dengan nilai investasi yang dirahasiakan.

Melalui pendanaan seri C ini, perusahaan akan memperkuat bisnis dan jaringan distribusi untuk memperluas pemasaran produk. Ke depan, Lemonilo juga berencana membawa produk sehatnya ekspansi ke negara lain.

Shinta mengatakan, Lemonilo ada karena ingin membawa perubahan gaya hidup yang lebih sehat bagi Indonesia dan masyarakatnya, sekaligus misi yang ingin dibawa saat ini dan ke depan.

“Untuk kami, bisnis tidak hanya melulu tentang uang, tapi juga bagaimana agar kita bisa lebih berguna untuk masyarakat dan memberikan jalan bagi mereka mencapai kondisi hidup terbaik,” kata lulusan Harvard Law School itu kepada Fortune Indonesia

Shinta Nurfauzia (34) dan Ronald Wijaya (34) bermimpi masyarakat Indonesia bisa menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi lebih banyak makanan bernutrisi. Masalahnya, makanan dan gaya hidup sehat seringkali dianggap tidak menarik karena harga yang relatif mahal dan cita rasa yang kurang sedap. Dari situ muncul pemikiran mengombinasikan kesehatan, rasa, dan harga tanpa mengharuskan konsumen memilih salah satunya.

Pada Oktober 2016, lahirlah Lemonilo. Startup ini hadir pertama kali sebagai marketplace yang menjual aneka kreasi produk sehat dan natural dengan harga terjangkau. Lemonilo telah meluncurkan lebih dari 40 jenis produk, mulai dari mi instan, camilan, hingga bumbu dapur. Semua produk ini dijual di platform digital dan tersedia di lebih dari 200.000 POS (point of sales) di Indonesia, termasuk minimarket. 

Pada Desember 2021, Lemonilo meraih pendanaan Seri C senilai US$36 juta atau sekitar Rp516 miliar yang dipimpin oleh Sofina, serta partisipasi kembali Sequoia Capital India. Sequoia Capital sebelumnya memimpin pendanaan seri B di Lemonilo dengan nilai investasi yang dirahasiakan.

Melalui pendanaan seri C ini, perusahaan akan memperkuat bisnis dan jaringan distribusi untuk memperluas pemasaran produk. Ke depan, Lemonilo juga berencana membawa produk sehatnya ekspansi ke negara lain.

Shinta mengatakan, Lemonilo ada karena ingin membawa perubahan gaya hidup yang lebih sehat bagi Indonesia dan masyarakatnya, sekaligus misi yang ingin dibawa saat ini dan ke depan.

“Untuk kami, bisnis tidak hanya melulu tentang uang, tapi juga bagaimana agar kita bisa lebih berguna untuk masyarakat dan memberikan jalan bagi mereka mencapai kondisi hidup terbaik,” kata lulusan Harvard Law School itu kepada Fortune Indonesia

Shinta Nurfauzia (34) dan Ronald Wijaya (34) bermimpi masyarakat Indonesia bisa menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi lebih banyak makanan bernutrisi. Masalahnya, makanan dan gaya hidup sehat seringkali dianggap tidak menarik karena harga yang relatif mahal dan cita rasa yang kurang sedap. Dari situ muncul pemikiran mengombinasikan kesehatan, rasa, dan harga tanpa mengharuskan konsumen memilih salah satunya.

Pada Oktober 2016, lahirlah Lemonilo. Startup ini hadir pertama kali sebagai marketplace yang menjual aneka kreasi produk sehat dan natural dengan harga terjangkau. Lemonilo telah meluncurkan lebih dari 40 jenis produk, mulai dari mi instan, camilan, hingga bumbu dapur. Semua produk ini dijual di platform digital dan tersedia di lebih dari 200.000 POS (point of sales) di Indonesia, termasuk minimarket. 

Pada Desember 2021, Lemonilo meraih pendanaan Seri C senilai US$36 juta atau sekitar Rp516 miliar yang dipimpin oleh Sofina, serta partisipasi kembali Sequoia Capital India. Sequoia Capital sebelumnya memimpin pendanaan seri B di Lemonilo dengan nilai investasi yang dirahasiakan.

Melalui pendanaan seri C ini, perusahaan akan memperkuat bisnis dan jaringan distribusi untuk memperluas pemasaran produk. Ke depan, Lemonilo juga berencana membawa produk sehatnya ekspansi ke negara lain.

Shinta mengatakan, Lemonilo ada karena ingin membawa perubahan gaya hidup yang lebih sehat bagi Indonesia dan masyarakatnya, sekaligus misi yang ingin dibawa saat ini dan ke depan.

“Untuk kami, bisnis tidak hanya melulu tentang uang, tapi juga bagaimana agar kita bisa lebih berguna untuk masyarakat dan memberikan jalan bagi mereka mencapai kondisi hidup terbaik,” kata lulusan Harvard Law School itu kepada Fortune Indonesia

Quick Fact

Quick Fact

Quick Fact

Shinta Nurfauzia dan Ronald Wijaya

Shinta Nurfauzia dan Ronald Wijaya

Education:

Education:

Harvard Law School & University of Michigan

Harvard Law School & University of Michigan

Quotes:

Quotes:

-

-