back to list
Profile
Profile
Profile
Utari Octavianty
Utari Octavianty
Utari Octavianty
Co-founder dan Chief Sustainability Officer Aruna
Co-founder dan Chief Sustainability Officer Aruna
Co-founder dan Chief Sustainability Officer Aruna



Sebagai bocah pesisir, Utari Octavianty bersinonim dengan laut. Tapi itu membuatnya merasa sebagai orang pinggiran. Sebab, dia kadung akrab dengan sebuah pemeo: orang dari kampung nelayan tak bakal sukses.
Bertahun-tahun kemudian, perempuan asal Kampung Baru, Kalimantan Timur—provinsi yang berjuluk Benua Etam—itu membalikkan stereotipe tersebut. Dengan fondasi tekad kuat dan pendidikan sebagai tiang-tiang kokoh, dia membangun sebuah bangunan mental yang kokoh untuk membawa visinya di kemudian hari: menciptakan kehidupan lebih baik bagi daerahnya dan industri perikanan negerinya.
Perempuan berusia 28 yang merupakan lulusan Telkom University, yang hanya menulis pada buku hariannya tentang cita-cita untuk membesarkan potensi tempat kelahirannya, kini dapat mewujudkan mimpinya. Sebab Aruna, yang dia dirikan bersama teman sekelasnya, Farid Naufal Aslam dan Indraka Fadhlillah, memang bertujuan mewujudkan ekosistem perikanan dan perdagangan hasil laut yang adil.
Sejauh ini, perusahaan itu telah menggalang dana seri A sebesar US$65 juta yang diklaim sebagai pendanaan seri A terbesar untuk startup Indonesia. Tahun lalu mereka mengekspor 44 juta kg hasil laut ke tujuh negara, sebagian besar ke Amerika dan Cina. Namun, kata Utari’, pencapaian terbesar Aruna adalah memberikan akses langsung kepada nelayan terhadap pasar.
Sebagai bocah pesisir, Utari Octavianty bersinonim dengan laut. Tapi itu membuatnya merasa sebagai orang pinggiran. Sebab, dia kadung akrab dengan sebuah pemeo: orang dari kampung nelayan tak bakal sukses.
Bertahun-tahun kemudian, perempuan asal Kampung Baru, Kalimantan Timur—provinsi yang berjuluk Benua Etam—itu membalikkan stereotipe tersebut. Dengan fondasi tekad kuat dan pendidikan sebagai tiang-tiang kokoh, dia membangun sebuah bangunan mental yang kokoh untuk membawa visinya di kemudian hari: menciptakan kehidupan lebih baik bagi daerahnya dan industri perikanan negerinya.
Perempuan berusia 28 yang merupakan lulusan Telkom University, yang hanya menulis pada buku hariannya tentang cita-cita untuk membesarkan potensi tempat kelahirannya, kini dapat mewujudkan mimpinya. Sebab Aruna, yang dia dirikan bersama teman sekelasnya, Farid Naufal Aslam dan Indraka Fadhlillah, memang bertujuan mewujudkan ekosistem perikanan dan perdagangan hasil laut yang adil.
Sejauh ini, perusahaan itu telah menggalang dana seri A sebesar US$65 juta yang diklaim sebagai pendanaan seri A terbesar untuk startup Indonesia. Tahun lalu mereka mengekspor 44 juta kg hasil laut ke tujuh negara, sebagian besar ke Amerika dan Cina. Namun, kata Utari’, pencapaian terbesar Aruna adalah memberikan akses langsung kepada nelayan terhadap pasar.
Sebagai bocah pesisir, Utari Octavianty bersinonim dengan laut. Tapi itu membuatnya merasa sebagai orang pinggiran. Sebab, dia kadung akrab dengan sebuah pemeo: orang dari kampung nelayan tak bakal sukses.
Bertahun-tahun kemudian, perempuan asal Kampung Baru, Kalimantan Timur—provinsi yang berjuluk Benua Etam—itu membalikkan stereotipe tersebut. Dengan fondasi tekad kuat dan pendidikan sebagai tiang-tiang kokoh, dia membangun sebuah bangunan mental yang kokoh untuk membawa visinya di kemudian hari: menciptakan kehidupan lebih baik bagi daerahnya dan industri perikanan negerinya.
Perempuan berusia 28 yang merupakan lulusan Telkom University, yang hanya menulis pada buku hariannya tentang cita-cita untuk membesarkan potensi tempat kelahirannya, kini dapat mewujudkan mimpinya. Sebab Aruna, yang dia dirikan bersama teman sekelasnya, Farid Naufal Aslam dan Indraka Fadhlillah, memang bertujuan mewujudkan ekosistem perikanan dan perdagangan hasil laut yang adil.
Sejauh ini, perusahaan itu telah menggalang dana seri A sebesar US$65 juta yang diklaim sebagai pendanaan seri A terbesar untuk startup Indonesia. Tahun lalu mereka mengekspor 44 juta kg hasil laut ke tujuh negara, sebagian besar ke Amerika dan Cina. Namun, kata Utari’, pencapaian terbesar Aruna adalah memberikan akses langsung kepada nelayan terhadap pasar.
Quick Fact
Quick Fact
Quick Fact
Utari Octavianty
Utari Octavianty
Education:
Education:
Telkom University
Telkom University
Quotes:
Quotes:
-
-
© 2025 IDN. All Rights Reserved.
© 2025 IDN. All Rights Reserved.
© 2025 IDN. All Rights Reserved.