back to list

back to list

Profile

Profile

Profile

Darmawan Prasodjo

Darmawan Prasodjo

Darmawan Prasodjo

Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara

Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara

Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara

Darmawan Prasodjo tak akan pernah melupakan kata-kata terakhir yang disampaikan mendiang ayahnya. "Le, di negara orang, carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Kalau kamu merasa sudah cukup, tolong kembali ke Indonesia," demikian pesan sang ayah, seperti diceritakan Darmawan kepada Fortune Indonesia. Wejangan itulah yang menjadi kompas penuntunnya pulang dari kembara.

Sebelum hari kepergian ayahnya pada 17 Mei 2005, Darmawan adalah seorang ambisius yang haus akan ilmu. Mapan berkarier sebagai konsultan cum programer di Amerika Serikat, ia memilih untuk melanjutkan studi pascasarjana pada Januari 2004. Kampusnya di Texas A&M University, tempat ia menempuh pendidikan sarjana di jurusan software engineering dan operation research.

Tapi di tengah perjalanan tersebut, pesan dari sang ayah membuat Darmawan berpikir ulang tentang orientasi hidupnya. Apalagi, saat itu kondisi ayahnya tengah kritis. Sebagai anak, ia merasa bersalah karena tak bisa kembali ke Indonesia dan mengantarkan sang ayah ke peristirahatan terakhirnya. "Saya diminta oleh ibu untuk telepon setiap hari. Karena diperkirakan usia bapak saya tidak lebih dari sebulan," ungkapnya.

Tujuh tahun kemudian, Darmawan akhirnya menjalankan wasiat ayahnya. Pada November 2012, ia kembali ke Indonesia dengan memboyong gelar doktor bidang ekonomi dari Duke University, Durham, North Carolina. Dalam disertasinya berjudul An Economic Study of Carbon Capture and Storage System Design and Policy nama sang ayah tersemat pada baris pertama halaman persembahan: "To my late father Brig Gen TNI Sadja Moeljoredjo, whom I promised that I would get this Ph.D degree…."

Kalau saja wasiat ayahnya tak dijalankan, Darmawan barangkali tak akan duduk di kursi direktur utama  PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sekarang. Sebab, Darmawan tak punya minat untuk meniti karier di Indonesia. Tamat sarjana dari jurusan software engineering dan operation research di Texas A&M University, Amerika Serikat pada 1994, hanya tiga tahun ia bekerja di Tanah Air—sebagai peneliti dan koordinator proyek energi baru terbarukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada 1995-1997.

Darmawan Prasodjo tak akan pernah melupakan kata-kata terakhir yang disampaikan mendiang ayahnya. "Le, di negara orang, carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Kalau kamu merasa sudah cukup, tolong kembali ke Indonesia," demikian pesan sang ayah, seperti diceritakan Darmawan kepada Fortune Indonesia. Wejangan itulah yang menjadi kompas penuntunnya pulang dari kembara.

Sebelum hari kepergian ayahnya pada 17 Mei 2005, Darmawan adalah seorang ambisius yang haus akan ilmu. Mapan berkarier sebagai konsultan cum programer di Amerika Serikat, ia memilih untuk melanjutkan studi pascasarjana pada Januari 2004. Kampusnya di Texas A&M University, tempat ia menempuh pendidikan sarjana di jurusan software engineering dan operation research.

Tapi di tengah perjalanan tersebut, pesan dari sang ayah membuat Darmawan berpikir ulang tentang orientasi hidupnya. Apalagi, saat itu kondisi ayahnya tengah kritis. Sebagai anak, ia merasa bersalah karena tak bisa kembali ke Indonesia dan mengantarkan sang ayah ke peristirahatan terakhirnya. "Saya diminta oleh ibu untuk telepon setiap hari. Karena diperkirakan usia bapak saya tidak lebih dari sebulan," ungkapnya.

Tujuh tahun kemudian, Darmawan akhirnya menjalankan wasiat ayahnya. Pada November 2012, ia kembali ke Indonesia dengan memboyong gelar doktor bidang ekonomi dari Duke University, Durham, North Carolina. Dalam disertasinya berjudul An Economic Study of Carbon Capture and Storage System Design and Policy nama sang ayah tersemat pada baris pertama halaman persembahan: "To my late father Brig Gen TNI Sadja Moeljoredjo, whom I promised that I would get this Ph.D degree…."

Kalau saja wasiat ayahnya tak dijalankan, Darmawan barangkali tak akan duduk di kursi direktur utama  PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sekarang. Sebab, Darmawan tak punya minat untuk meniti karier di Indonesia. Tamat sarjana dari jurusan software engineering dan operation research di Texas A&M University, Amerika Serikat pada 1994, hanya tiga tahun ia bekerja di Tanah Air—sebagai peneliti dan koordinator proyek energi baru terbarukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada 1995-1997.

Darmawan Prasodjo tak akan pernah melupakan kata-kata terakhir yang disampaikan mendiang ayahnya. "Le, di negara orang, carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Kalau kamu merasa sudah cukup, tolong kembali ke Indonesia," demikian pesan sang ayah, seperti diceritakan Darmawan kepada Fortune Indonesia. Wejangan itulah yang menjadi kompas penuntunnya pulang dari kembara.

Sebelum hari kepergian ayahnya pada 17 Mei 2005, Darmawan adalah seorang ambisius yang haus akan ilmu. Mapan berkarier sebagai konsultan cum programer di Amerika Serikat, ia memilih untuk melanjutkan studi pascasarjana pada Januari 2004. Kampusnya di Texas A&M University, tempat ia menempuh pendidikan sarjana di jurusan software engineering dan operation research.

Tapi di tengah perjalanan tersebut, pesan dari sang ayah membuat Darmawan berpikir ulang tentang orientasi hidupnya. Apalagi, saat itu kondisi ayahnya tengah kritis. Sebagai anak, ia merasa bersalah karena tak bisa kembali ke Indonesia dan mengantarkan sang ayah ke peristirahatan terakhirnya. "Saya diminta oleh ibu untuk telepon setiap hari. Karena diperkirakan usia bapak saya tidak lebih dari sebulan," ungkapnya.

Tujuh tahun kemudian, Darmawan akhirnya menjalankan wasiat ayahnya. Pada November 2012, ia kembali ke Indonesia dengan memboyong gelar doktor bidang ekonomi dari Duke University, Durham, North Carolina. Dalam disertasinya berjudul An Economic Study of Carbon Capture and Storage System Design and Policy nama sang ayah tersemat pada baris pertama halaman persembahan: "To my late father Brig Gen TNI Sadja Moeljoredjo, whom I promised that I would get this Ph.D degree…."

Kalau saja wasiat ayahnya tak dijalankan, Darmawan barangkali tak akan duduk di kursi direktur utama  PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sekarang. Sebab, Darmawan tak punya minat untuk meniti karier di Indonesia. Tamat sarjana dari jurusan software engineering dan operation research di Texas A&M University, Amerika Serikat pada 1994, hanya tiga tahun ia bekerja di Tanah Air—sebagai peneliti dan koordinator proyek energi baru terbarukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada 1995-1997.

Quick Fact

Quick Fact

Quick Fact

Darmawan Prasodjo

Darmawan Prasodjo

Education:

Education:

-

-

Quotes:

Quotes:

-

-