back to list

back to list

Profile

Profile

Profile

Djony Bunarto Tjondro

Djony Bunarto Tjondro

Djony Bunarto Tjondro

Presiden Direktur PT Astra International Tbk

Presiden Direktur PT Astra International Tbk

Presiden Direktur PT Astra International Tbk

Jakarta, FORTUNE - Djony Bunarto Tjondro bukan orang baru di Grup Astra. Ia bergabung dengan Astra pada 1990, setahun setelah menjadi sarjana Teknik Mesin Universitas Trisakti. Pria 58 tahun ini  menapaki jenjang kariernya sebagai staff di PT Astra Nissan Diesel Indonesia.

Saat ditunjuk sebagai Presiden Direktur, ia berkomitmen untuk menjalankan dua strategi dalam memacu kinerja Astra International. Pertama, menerapkan disiplin mengelola keuangan. Kedua, menjaga bisnis Astra International dengan memaksimalkan keunggulan operasional.

Selama dua tahun kepemimpinannya, Astra memang tampak tak jor-joran belanja, meski diuntungkan oleh kenaikan harga komoditas. Hasilnya laba bersih Astra mencapai Rp18,17 triliun, naik 105,5 persen secara tahunan. Sementara pendapatan bersih konsolidasian grup pada semester pertama 2022 sebesar Rp143,7 triliun, meningkat 34 persen secara tahunan. Capaian itu bahkan melampaui kinerja sebelum pandemi.

Pada paruh pertama 2022, hampir seluruh divisi bisnis Astra mencatatkan kinerja gemilang. Laba bersih divisi otomotif misalnya, meningkat 29 persen menjadi Rp4,3 triliun. Sementara divisi jasa keuangan Astra meningkat 36 persen menjadi Rp2,9 triliun. Divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Astra pun meroket 131 persen menjadi Rp6,2 triliun. Begitu juga laba bersih divisi agribisnis Astra meningkat 25 persen persen menjadi Rp645 miliar. Hanya divisi properti Grup Astra melaporkan penurunan laba bersih sebesar 12 persen menjadi Rp73 miliar.

Pada September 2021, Astra melalui PT Astra Digital Arta meluncurkan aplikasi pembayaran digital AstraPay. Di luar itu, Astra tahun lalu juga menyuntik modal US$35 juta atau sekitar Rp507,5 miliar ke Halodoc dan US$5 juta atau sekitar Rp75 miliar ke Sayurbox. Tak hanya itu, Grup Astra juga menjadi pemegang saham PT Medikaloka Hermina Tbk dan merampungkan akuisisi Bank Jasa Jakarta (BJJ).

Djony Bunarto Tjondro mengatakan bahwa aksi korporasi ini adalah bagian dari inisiatif strategis untuk mempercepat transformasi digital perusahaan. Ia juga tak menutup kemungkinan untuk menambah investasi anorganik di masa mendatang. “Kami selalu melihat peluang-peluang di kemudian hari, jika memang ada tentu kami berminat untuk melakukan investasi lebih banyak,” tuturnya. 

Cerita selengkapnya bisa Anda baca pada Majalah Fortune Indonesia edisi Oktober 2022 dan simak kisah menarik dari Businessperson of the Year 2022 lainnya. https://www.tokopedia.com/majalahfortuneidn


Jakarta, FORTUNE - Djony Bunarto Tjondro bukan orang baru di Grup Astra. Ia bergabung dengan Astra pada 1990, setahun setelah menjadi sarjana Teknik Mesin Universitas Trisakti. Pria 58 tahun ini  menapaki jenjang kariernya sebagai staff di PT Astra Nissan Diesel Indonesia.

Saat ditunjuk sebagai Presiden Direktur, ia berkomitmen untuk menjalankan dua strategi dalam memacu kinerja Astra International. Pertama, menerapkan disiplin mengelola keuangan. Kedua, menjaga bisnis Astra International dengan memaksimalkan keunggulan operasional.

Selama dua tahun kepemimpinannya, Astra memang tampak tak jor-joran belanja, meski diuntungkan oleh kenaikan harga komoditas. Hasilnya laba bersih Astra mencapai Rp18,17 triliun, naik 105,5 persen secara tahunan. Sementara pendapatan bersih konsolidasian grup pada semester pertama 2022 sebesar Rp143,7 triliun, meningkat 34 persen secara tahunan. Capaian itu bahkan melampaui kinerja sebelum pandemi.

Pada paruh pertama 2022, hampir seluruh divisi bisnis Astra mencatatkan kinerja gemilang. Laba bersih divisi otomotif misalnya, meningkat 29 persen menjadi Rp4,3 triliun. Sementara divisi jasa keuangan Astra meningkat 36 persen menjadi Rp2,9 triliun. Divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Astra pun meroket 131 persen menjadi Rp6,2 triliun. Begitu juga laba bersih divisi agribisnis Astra meningkat 25 persen persen menjadi Rp645 miliar. Hanya divisi properti Grup Astra melaporkan penurunan laba bersih sebesar 12 persen menjadi Rp73 miliar.

Pada September 2021, Astra melalui PT Astra Digital Arta meluncurkan aplikasi pembayaran digital AstraPay. Di luar itu, Astra tahun lalu juga menyuntik modal US$35 juta atau sekitar Rp507,5 miliar ke Halodoc dan US$5 juta atau sekitar Rp75 miliar ke Sayurbox. Tak hanya itu, Grup Astra juga menjadi pemegang saham PT Medikaloka Hermina Tbk dan merampungkan akuisisi Bank Jasa Jakarta (BJJ).

Djony Bunarto Tjondro mengatakan bahwa aksi korporasi ini adalah bagian dari inisiatif strategis untuk mempercepat transformasi digital perusahaan. Ia juga tak menutup kemungkinan untuk menambah investasi anorganik di masa mendatang. “Kami selalu melihat peluang-peluang di kemudian hari, jika memang ada tentu kami berminat untuk melakukan investasi lebih banyak,” tuturnya. 

Cerita selengkapnya bisa Anda baca pada Majalah Fortune Indonesia edisi Oktober 2022 dan simak kisah menarik dari Businessperson of the Year 2022 lainnya. https://www.tokopedia.com/majalahfortuneidn


Jakarta, FORTUNE - Djony Bunarto Tjondro bukan orang baru di Grup Astra. Ia bergabung dengan Astra pada 1990, setahun setelah menjadi sarjana Teknik Mesin Universitas Trisakti. Pria 58 tahun ini  menapaki jenjang kariernya sebagai staff di PT Astra Nissan Diesel Indonesia.

Saat ditunjuk sebagai Presiden Direktur, ia berkomitmen untuk menjalankan dua strategi dalam memacu kinerja Astra International. Pertama, menerapkan disiplin mengelola keuangan. Kedua, menjaga bisnis Astra International dengan memaksimalkan keunggulan operasional.

Selama dua tahun kepemimpinannya, Astra memang tampak tak jor-joran belanja, meski diuntungkan oleh kenaikan harga komoditas. Hasilnya laba bersih Astra mencapai Rp18,17 triliun, naik 105,5 persen secara tahunan. Sementara pendapatan bersih konsolidasian grup pada semester pertama 2022 sebesar Rp143,7 triliun, meningkat 34 persen secara tahunan. Capaian itu bahkan melampaui kinerja sebelum pandemi.

Pada paruh pertama 2022, hampir seluruh divisi bisnis Astra mencatatkan kinerja gemilang. Laba bersih divisi otomotif misalnya, meningkat 29 persen menjadi Rp4,3 triliun. Sementara divisi jasa keuangan Astra meningkat 36 persen menjadi Rp2,9 triliun. Divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Astra pun meroket 131 persen menjadi Rp6,2 triliun. Begitu juga laba bersih divisi agribisnis Astra meningkat 25 persen persen menjadi Rp645 miliar. Hanya divisi properti Grup Astra melaporkan penurunan laba bersih sebesar 12 persen menjadi Rp73 miliar.

Pada September 2021, Astra melalui PT Astra Digital Arta meluncurkan aplikasi pembayaran digital AstraPay. Di luar itu, Astra tahun lalu juga menyuntik modal US$35 juta atau sekitar Rp507,5 miliar ke Halodoc dan US$5 juta atau sekitar Rp75 miliar ke Sayurbox. Tak hanya itu, Grup Astra juga menjadi pemegang saham PT Medikaloka Hermina Tbk dan merampungkan akuisisi Bank Jasa Jakarta (BJJ).

Djony Bunarto Tjondro mengatakan bahwa aksi korporasi ini adalah bagian dari inisiatif strategis untuk mempercepat transformasi digital perusahaan. Ia juga tak menutup kemungkinan untuk menambah investasi anorganik di masa mendatang. “Kami selalu melihat peluang-peluang di kemudian hari, jika memang ada tentu kami berminat untuk melakukan investasi lebih banyak,” tuturnya. 

Cerita selengkapnya bisa Anda baca pada Majalah Fortune Indonesia edisi Oktober 2022 dan simak kisah menarik dari Businessperson of the Year 2022 lainnya. https://www.tokopedia.com/majalahfortuneidn


Quick Fact

Quick Fact

Quick Fact

Djony Bunarto Tjondro

Djony Bunarto Tjondro

Education:

Education:

Universitas Trisakti

Universitas Trisakti

Quotes:

Quotes:

"Kami selalu melihat peluang-peluang di kemudian hari, jika memang ada tentu kami berminat untuk melakukan investasi lebih banyak."

"Kami selalu melihat peluang-peluang di kemudian hari, jika memang ada tentu kami berminat untuk melakukan investasi lebih banyak."