back to list
back to list
Profile
Profile
Profile
Franky Oesman Widjaja
Franky Oesman Widjaja
Franky Oesman Widjaja
Chairman dan CEO Golden Agri-Resources Ltd (GAR)
Chairman dan CEO Golden Agri-Resources Ltd (GAR)
Chairman dan CEO Golden Agri-Resources Ltd (GAR)



Franky Oesman Widjaja mewarisi ketekunan dari ayahnya, almarhum Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group. Dia masih mengingat cerita saat Eka Tjipta menjalani hari-harinya berusaha dengan mengayuh sepeda.
Sang ayah, kata Franky, bersepeda ke pelabuhan untuk membawakan makanan kepada para pekerjanya agar bersemangat mengangkut kopra ke kapal kecil. Padahal, kopra yang Eka jaga tak banyak, hanya berkisar 200-300 ton, berbeda dari pedagang kopra lain yang bisa mengekspor 3.000-4.000 ton. "Jika pebisnis lain bisa mengalami susut 8-9 persen, kopra Pak Eka hanya susut 3 persen," katanya mengenangkan kepada Fortune Indonesia.
Dengan nilai semacam itu, bisnis Sinar Mas bersandar. Wajar pula jika nyaris semua perusahaan Sinar Mas sanggup menjadi besar di sektornya masing-masing. Khususnya GAR atau Golden Agri Resources yang merupakan salah satu perusahaan minyak kelapa sawit dan olahan terbesar dunia dengan pendapatan US$7,1 miliar atau lebih dari Rp100 triliun pada 2020. GAR merupakan induk usaha dari PT Sinar Mas Agro Resources Technology Tbk atau SMAR.
Selain terus berinovasi secara internal, Franky percaya bahwa kemajuan bisnis minyak kelapa sawit di Indonesia sangat bergantung pada ekosistem industri ini. Itulah mengapa Franky menginisiasi Inclusive Closed Loop Flywheel yang bertujuan mewujudkan terciptanya hak mendapatkan perlakuan yang sama bagi seluruh elemen dalam industri CPO, mulai dari perusahaan yang ada—besar atau kecil—hingga para petani. Di sini, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan lembaga keuangan. Nantinya, para petani bisa mendapatkan pelatihan, pengetahuan, akses, sehingga bisa mendapatkan hasil, fasilitas keuangan, dan pasar secara maksimal.
Franky Oesman Widjaja mewarisi ketekunan dari ayahnya, almarhum Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group. Dia masih mengingat cerita saat Eka Tjipta menjalani hari-harinya berusaha dengan mengayuh sepeda.
Sang ayah, kata Franky, bersepeda ke pelabuhan untuk membawakan makanan kepada para pekerjanya agar bersemangat mengangkut kopra ke kapal kecil. Padahal, kopra yang Eka jaga tak banyak, hanya berkisar 200-300 ton, berbeda dari pedagang kopra lain yang bisa mengekspor 3.000-4.000 ton. "Jika pebisnis lain bisa mengalami susut 8-9 persen, kopra Pak Eka hanya susut 3 persen," katanya mengenangkan kepada Fortune Indonesia.
Dengan nilai semacam itu, bisnis Sinar Mas bersandar. Wajar pula jika nyaris semua perusahaan Sinar Mas sanggup menjadi besar di sektornya masing-masing. Khususnya GAR atau Golden Agri Resources yang merupakan salah satu perusahaan minyak kelapa sawit dan olahan terbesar dunia dengan pendapatan US$7,1 miliar atau lebih dari Rp100 triliun pada 2020. GAR merupakan induk usaha dari PT Sinar Mas Agro Resources Technology Tbk atau SMAR.
Selain terus berinovasi secara internal, Franky percaya bahwa kemajuan bisnis minyak kelapa sawit di Indonesia sangat bergantung pada ekosistem industri ini. Itulah mengapa Franky menginisiasi Inclusive Closed Loop Flywheel yang bertujuan mewujudkan terciptanya hak mendapatkan perlakuan yang sama bagi seluruh elemen dalam industri CPO, mulai dari perusahaan yang ada—besar atau kecil—hingga para petani. Di sini, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan lembaga keuangan. Nantinya, para petani bisa mendapatkan pelatihan, pengetahuan, akses, sehingga bisa mendapatkan hasil, fasilitas keuangan, dan pasar secara maksimal.
Franky Oesman Widjaja mewarisi ketekunan dari ayahnya, almarhum Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group. Dia masih mengingat cerita saat Eka Tjipta menjalani hari-harinya berusaha dengan mengayuh sepeda.
Sang ayah, kata Franky, bersepeda ke pelabuhan untuk membawakan makanan kepada para pekerjanya agar bersemangat mengangkut kopra ke kapal kecil. Padahal, kopra yang Eka jaga tak banyak, hanya berkisar 200-300 ton, berbeda dari pedagang kopra lain yang bisa mengekspor 3.000-4.000 ton. "Jika pebisnis lain bisa mengalami susut 8-9 persen, kopra Pak Eka hanya susut 3 persen," katanya mengenangkan kepada Fortune Indonesia.
Dengan nilai semacam itu, bisnis Sinar Mas bersandar. Wajar pula jika nyaris semua perusahaan Sinar Mas sanggup menjadi besar di sektornya masing-masing. Khususnya GAR atau Golden Agri Resources yang merupakan salah satu perusahaan minyak kelapa sawit dan olahan terbesar dunia dengan pendapatan US$7,1 miliar atau lebih dari Rp100 triliun pada 2020. GAR merupakan induk usaha dari PT Sinar Mas Agro Resources Technology Tbk atau SMAR.
Selain terus berinovasi secara internal, Franky percaya bahwa kemajuan bisnis minyak kelapa sawit di Indonesia sangat bergantung pada ekosistem industri ini. Itulah mengapa Franky menginisiasi Inclusive Closed Loop Flywheel yang bertujuan mewujudkan terciptanya hak mendapatkan perlakuan yang sama bagi seluruh elemen dalam industri CPO, mulai dari perusahaan yang ada—besar atau kecil—hingga para petani. Di sini, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan lembaga keuangan. Nantinya, para petani bisa mendapatkan pelatihan, pengetahuan, akses, sehingga bisa mendapatkan hasil, fasilitas keuangan, dan pasar secara maksimal.
Quick Fact
Quick Fact
Quick Fact
Franky Oesman Widjaja
Franky Oesman Widjaja
Education:
Education:
-
-
Quotes:
Quotes:
Together we go far, fast and beyond
Together we go far, fast and beyond
© 2025 IDN. All Rights Reserved.
© 2025 IDN. All Rights Reserved.
© 2025 IDN. All Rights Reserved.