back to list

back to list

Profile

Profile

Profile

Handojo Santosa

Handojo Santosa

Handojo Santosa

Direktur Utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

Direktur Utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

Direktur Utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

Handojo Santosa lahir di Surabaya pada 1964. Ia baru berusia tujuh tahun saat keluarganya merintis Japfa. Tentu saat itu bisnisnya tak sebesar sekarang. Keluarga Handojo memulai usaha pakan ternak melalui PT Java Pelletizing Factory. 

Handojo muda bergabung dengan perusahaan keluarga pada 1986 manajer di Divisi Minyak Nabati di Tanjung Perak, Surabaya. Tiga tahun kemudian, saat usianya baru 25 tahun, ia dipercaya sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan. Pada tahun yang sama, Japfa juga melakukan penawaran saham perdana atau IPO, 23 Oktober 1989.

Handojo kemudian diangkat sebagai Direktur Utama Perseroan, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada 1997. Di bawah kepemimpinannya, Japfa Comfeed telah berkembang dan mempunyai enam anak perusahaan. Ada PT Suri Tani Pemuka yang fokus ke produksi pangan, PT Ciomas Adisatwa ke properti, PT Indojaya Agrinusa pakan ternak, PT Santosa Agrindo rumah potong sapi, Comfeed Finance bagian investasi dan PT Multi Makanan Permai di bagian perdagangan. 

Pada 2020, total aset Perseroan mencapai Rp25,95 triliun. Bagaimanapun, pandemi Covid-19 membuat pendapatan Japfa pada tahun itu susut 4,91 persen menjadi Rp36,96 triliun dari tahun 2019 yang mencapai Rp38,87 triliun. Raihan ini menempatkan Japfa pada peringkat 20 dalam daftar Fortune Indonesia 100. Sementara, laba bersih perseroan merosot 48,07 persen menjadi Rp1,76 triliun pada akhir tahun lalu. 

Kini, Handojo membawa Japfa tancap gas di tengah tren pemulihan ekonomi 2021. Hingga kuartal ketiga 2021, emiten dengan kode saham JPFA itu meraih pendapatan sebesar Rp32,8 triliun atau naik 31,61 persen ketimbang periode yang setahun lalu. Sementara, laba bersih JPFA mencapai Rp1,51 triliun atau melesat 486,38 persen.

Japfa juga terus membuka pasar baru, khususnya pasar ekspor melalui produk olahannya seperti sosis, nugget, bakso, kornet, ayam berbumbu, dan lainnya.  Mengawali kuartal keempat 2021 ini misalnya, Japfa melalui anak usahanya Ciomas Adisatwa melakukan ekspor perdana produk ayam olahan ke Papua Nugini (PNG).

Handojo Santosa lahir di Surabaya pada 1964. Ia baru berusia tujuh tahun saat keluarganya merintis Japfa. Tentu saat itu bisnisnya tak sebesar sekarang. Keluarga Handojo memulai usaha pakan ternak melalui PT Java Pelletizing Factory. 

Handojo muda bergabung dengan perusahaan keluarga pada 1986 manajer di Divisi Minyak Nabati di Tanjung Perak, Surabaya. Tiga tahun kemudian, saat usianya baru 25 tahun, ia dipercaya sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan. Pada tahun yang sama, Japfa juga melakukan penawaran saham perdana atau IPO, 23 Oktober 1989.

Handojo kemudian diangkat sebagai Direktur Utama Perseroan, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada 1997. Di bawah kepemimpinannya, Japfa Comfeed telah berkembang dan mempunyai enam anak perusahaan. Ada PT Suri Tani Pemuka yang fokus ke produksi pangan, PT Ciomas Adisatwa ke properti, PT Indojaya Agrinusa pakan ternak, PT Santosa Agrindo rumah potong sapi, Comfeed Finance bagian investasi dan PT Multi Makanan Permai di bagian perdagangan. 

Pada 2020, total aset Perseroan mencapai Rp25,95 triliun. Bagaimanapun, pandemi Covid-19 membuat pendapatan Japfa pada tahun itu susut 4,91 persen menjadi Rp36,96 triliun dari tahun 2019 yang mencapai Rp38,87 triliun. Raihan ini menempatkan Japfa pada peringkat 20 dalam daftar Fortune Indonesia 100. Sementara, laba bersih perseroan merosot 48,07 persen menjadi Rp1,76 triliun pada akhir tahun lalu. 

Kini, Handojo membawa Japfa tancap gas di tengah tren pemulihan ekonomi 2021. Hingga kuartal ketiga 2021, emiten dengan kode saham JPFA itu meraih pendapatan sebesar Rp32,8 triliun atau naik 31,61 persen ketimbang periode yang setahun lalu. Sementara, laba bersih JPFA mencapai Rp1,51 triliun atau melesat 486,38 persen.

Japfa juga terus membuka pasar baru, khususnya pasar ekspor melalui produk olahannya seperti sosis, nugget, bakso, kornet, ayam berbumbu, dan lainnya.  Mengawali kuartal keempat 2021 ini misalnya, Japfa melalui anak usahanya Ciomas Adisatwa melakukan ekspor perdana produk ayam olahan ke Papua Nugini (PNG).

Handojo Santosa lahir di Surabaya pada 1964. Ia baru berusia tujuh tahun saat keluarganya merintis Japfa. Tentu saat itu bisnisnya tak sebesar sekarang. Keluarga Handojo memulai usaha pakan ternak melalui PT Java Pelletizing Factory. 

Handojo muda bergabung dengan perusahaan keluarga pada 1986 manajer di Divisi Minyak Nabati di Tanjung Perak, Surabaya. Tiga tahun kemudian, saat usianya baru 25 tahun, ia dipercaya sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan. Pada tahun yang sama, Japfa juga melakukan penawaran saham perdana atau IPO, 23 Oktober 1989.

Handojo kemudian diangkat sebagai Direktur Utama Perseroan, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada 1997. Di bawah kepemimpinannya, Japfa Comfeed telah berkembang dan mempunyai enam anak perusahaan. Ada PT Suri Tani Pemuka yang fokus ke produksi pangan, PT Ciomas Adisatwa ke properti, PT Indojaya Agrinusa pakan ternak, PT Santosa Agrindo rumah potong sapi, Comfeed Finance bagian investasi dan PT Multi Makanan Permai di bagian perdagangan. 

Pada 2020, total aset Perseroan mencapai Rp25,95 triliun. Bagaimanapun, pandemi Covid-19 membuat pendapatan Japfa pada tahun itu susut 4,91 persen menjadi Rp36,96 triliun dari tahun 2019 yang mencapai Rp38,87 triliun. Raihan ini menempatkan Japfa pada peringkat 20 dalam daftar Fortune Indonesia 100. Sementara, laba bersih perseroan merosot 48,07 persen menjadi Rp1,76 triliun pada akhir tahun lalu. 

Kini, Handojo membawa Japfa tancap gas di tengah tren pemulihan ekonomi 2021. Hingga kuartal ketiga 2021, emiten dengan kode saham JPFA itu meraih pendapatan sebesar Rp32,8 triliun atau naik 31,61 persen ketimbang periode yang setahun lalu. Sementara, laba bersih JPFA mencapai Rp1,51 triliun atau melesat 486,38 persen.

Japfa juga terus membuka pasar baru, khususnya pasar ekspor melalui produk olahannya seperti sosis, nugget, bakso, kornet, ayam berbumbu, dan lainnya.  Mengawali kuartal keempat 2021 ini misalnya, Japfa melalui anak usahanya Ciomas Adisatwa melakukan ekspor perdana produk ayam olahan ke Papua Nugini (PNG).

Quick Fact

Quick Fact

Quick Fact

Handojo Santosa

Handojo Santosa

Education:

Education:

Bachelor of Arts/Science, Pepperdine University

Bachelor of Arts/Science, Pepperdine University

Quotes:

Quotes:

-

-