back to list
back to list
Profile
Profile
Profile
Haryanto Adikoesoemo
Haryanto Adikoesoemo
Haryanto Adikoesoemo
Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk
Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk
Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk



Di mata Haryanto Adikoesoemo, mengelola bisnis bak mengikuti lelang karya seni. Sebelum memutuskan mengajukan tawaran, kedisiplinan menyiapkan bujet merupakan keniscayaan.
Bukan itu saja. Riset tentang produk yang kelak dipasarkan, baik terkait sang seniman atau nilai karyanya, juga penting. Jika berhasil memilih seniman yang tepat pada waktu yang pas, harga investasi akan berlipat ganda.
“Memang, antara ikut lelang lukisan dan bisnis ada korelasinya. Terutama namanya bisnis, kan, selalu buy low, save high,” ujar Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) itu kepada Fortune Indonesia (19/10).
Karenanya, memahami arah tren—juga megatren—ekonomi yang kerap berubah sesuai selera pasar dan pergantian zaman adalah keharusan. Bila tidak menerapkannya, perusahaan takkan mampu menghadapi persaingan.
Sektor logistik, salah satu layanan utama AKR Corporindo saat ini, bisa jadi misal. Sosok yang masuk daftar Businessperson of the Year oleh Fortune Indonesia itu meyakini layanan tersebut akan tetap relevan 50 atau 100 tahun lagi. Akan tetapi, layanan itu tetap harus dipoles agar selaras dengan kebutuhan pasar. Pada zaman ini, bahan pemolesnya bisa datang dari ranah teknologi informasi. Tengok saja implementasi kecerdasan buatan pada robot pengantar milik lokapasar (marketplace) belanja daring di Tiongkok dewasa ini.
“Kami terus bertumbuh karena mengikuti tren yang sedang berjalan,” ujar pria lulusan Sekolah Bisnis Harvard itu. “Terpenting, kami harus bisa berubah. Kalau tidak, (bakal) seperti dinosaurus. Sebesar apa pun kami, tak akan bisa bertahan.”
Di bawah kendali Haryanto, perusahaan yang menduduki posisi ke-43 pada daftar Fortune Indonesia 100 itu sukses mencetak pertumbuhan laba bersih hampir 29 persen walau digulung gelombang pandemi pada 2020. Volume pengiriman pun bertumbuh berkat infrastruktur logistik yang mumpuni, dengan 400 jalur pengiriman darat di bawah naungan anak usahanya, PT AKR Transportasi Indonesia.
Pencapaian berlanjut dengan kenaikan laba bersih setahunan 28 persen, dari Rp431 miliar (semester I-2020) menjadi Rp550 miliar (semester I-2021). “Sampai akhir tahun ini pun kami yakin profit akan bertumbuh double digit,” katanya.
Di mata Haryanto Adikoesoemo, mengelola bisnis bak mengikuti lelang karya seni. Sebelum memutuskan mengajukan tawaran, kedisiplinan menyiapkan bujet merupakan keniscayaan.
Bukan itu saja. Riset tentang produk yang kelak dipasarkan, baik terkait sang seniman atau nilai karyanya, juga penting. Jika berhasil memilih seniman yang tepat pada waktu yang pas, harga investasi akan berlipat ganda.
“Memang, antara ikut lelang lukisan dan bisnis ada korelasinya. Terutama namanya bisnis, kan, selalu buy low, save high,” ujar Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) itu kepada Fortune Indonesia (19/10).
Karenanya, memahami arah tren—juga megatren—ekonomi yang kerap berubah sesuai selera pasar dan pergantian zaman adalah keharusan. Bila tidak menerapkannya, perusahaan takkan mampu menghadapi persaingan.
Sektor logistik, salah satu layanan utama AKR Corporindo saat ini, bisa jadi misal. Sosok yang masuk daftar Businessperson of the Year oleh Fortune Indonesia itu meyakini layanan tersebut akan tetap relevan 50 atau 100 tahun lagi. Akan tetapi, layanan itu tetap harus dipoles agar selaras dengan kebutuhan pasar. Pada zaman ini, bahan pemolesnya bisa datang dari ranah teknologi informasi. Tengok saja implementasi kecerdasan buatan pada robot pengantar milik lokapasar (marketplace) belanja daring di Tiongkok dewasa ini.
“Kami terus bertumbuh karena mengikuti tren yang sedang berjalan,” ujar pria lulusan Sekolah Bisnis Harvard itu. “Terpenting, kami harus bisa berubah. Kalau tidak, (bakal) seperti dinosaurus. Sebesar apa pun kami, tak akan bisa bertahan.”
Di bawah kendali Haryanto, perusahaan yang menduduki posisi ke-43 pada daftar Fortune Indonesia 100 itu sukses mencetak pertumbuhan laba bersih hampir 29 persen walau digulung gelombang pandemi pada 2020. Volume pengiriman pun bertumbuh berkat infrastruktur logistik yang mumpuni, dengan 400 jalur pengiriman darat di bawah naungan anak usahanya, PT AKR Transportasi Indonesia.
Pencapaian berlanjut dengan kenaikan laba bersih setahunan 28 persen, dari Rp431 miliar (semester I-2020) menjadi Rp550 miliar (semester I-2021). “Sampai akhir tahun ini pun kami yakin profit akan bertumbuh double digit,” katanya.
Di mata Haryanto Adikoesoemo, mengelola bisnis bak mengikuti lelang karya seni. Sebelum memutuskan mengajukan tawaran, kedisiplinan menyiapkan bujet merupakan keniscayaan.
Bukan itu saja. Riset tentang produk yang kelak dipasarkan, baik terkait sang seniman atau nilai karyanya, juga penting. Jika berhasil memilih seniman yang tepat pada waktu yang pas, harga investasi akan berlipat ganda.
“Memang, antara ikut lelang lukisan dan bisnis ada korelasinya. Terutama namanya bisnis, kan, selalu buy low, save high,” ujar Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) itu kepada Fortune Indonesia (19/10).
Karenanya, memahami arah tren—juga megatren—ekonomi yang kerap berubah sesuai selera pasar dan pergantian zaman adalah keharusan. Bila tidak menerapkannya, perusahaan takkan mampu menghadapi persaingan.
Sektor logistik, salah satu layanan utama AKR Corporindo saat ini, bisa jadi misal. Sosok yang masuk daftar Businessperson of the Year oleh Fortune Indonesia itu meyakini layanan tersebut akan tetap relevan 50 atau 100 tahun lagi. Akan tetapi, layanan itu tetap harus dipoles agar selaras dengan kebutuhan pasar. Pada zaman ini, bahan pemolesnya bisa datang dari ranah teknologi informasi. Tengok saja implementasi kecerdasan buatan pada robot pengantar milik lokapasar (marketplace) belanja daring di Tiongkok dewasa ini.
“Kami terus bertumbuh karena mengikuti tren yang sedang berjalan,” ujar pria lulusan Sekolah Bisnis Harvard itu. “Terpenting, kami harus bisa berubah. Kalau tidak, (bakal) seperti dinosaurus. Sebesar apa pun kami, tak akan bisa bertahan.”
Di bawah kendali Haryanto, perusahaan yang menduduki posisi ke-43 pada daftar Fortune Indonesia 100 itu sukses mencetak pertumbuhan laba bersih hampir 29 persen walau digulung gelombang pandemi pada 2020. Volume pengiriman pun bertumbuh berkat infrastruktur logistik yang mumpuni, dengan 400 jalur pengiriman darat di bawah naungan anak usahanya, PT AKR Transportasi Indonesia.
Pencapaian berlanjut dengan kenaikan laba bersih setahunan 28 persen, dari Rp431 miliar (semester I-2020) menjadi Rp550 miliar (semester I-2021). “Sampai akhir tahun ini pun kami yakin profit akan bertumbuh double digit,” katanya.
Quick Fact
Quick Fact
Quick Fact
Haryanto Adikoesoemo
Haryanto Adikoesoemo
Education:
Education:
Harvard Business School
Harvard Business School
Quotes:
Quotes:
"Terpenting, kami harus bisa berubah. Kalau tidak, (bakal) seperti dinosaurus. Sebesar apa pun kami, tak akan bisa bertahan."
"Terpenting, kami harus bisa berubah. Kalau tidak, (bakal) seperti dinosaurus. Sebesar apa pun kami, tak akan bisa bertahan."
© 2025 IDN. All Rights Reserved.
© 2025 IDN. All Rights Reserved.
© 2025 IDN. All Rights Reserved.