Haryanto Tjiptodihardjo kini berusia 61 tahun. Direktur Utama PT Impack Pratama Industri Tbk itu juga pemilik anak usaha PT Sinar Grahamas Lestari, yang merupakan pengembang Altira, bangunan yang telah beroleh sertifikat bangunan hijau dengan skor Platinum dari Green Building Council Indonesia (GBCI).

Anda mungkin sudah familier jika dua brand Impack Pratama ini: Solartuff, dan Alderon. Tidak hanya memiliki jenama populer, Impack Pratama konsisten menunjukkan peningkatan pada kinerja top-line dan bottom-line, terutama dalam empat tahun terakhir sejak 2020.

Bahkan, laporan tahunan tahun lalu menunjukkan performa superior melalui catatan pendapatan bersih dan laba pada entitas induk yang mengatasi capaian pada tiga tahun sebelumnya. Padahal, sebagaimana terjadi di segenap penjuru dunia, tiga tahun yang dimulai sejak 2020 adalah masa-masa penuh kecemasan, yang dipicu oleh merebaknya pandemi Covid-19. “Siapa yang menyangka Covid bisa begitu? Sampai [kita] enggak boleh keluar rumah, dan ketemu orang harus lewat Zoom,” ujarnya.

Itu saja belum cukup. Sejak era pandemi IMPC Group tidak menghentikan aksi-aksi yang berpengaruh pada bisnisnya. Pada 2020, ImpackOne Pty Ltd, Australia—yang sepenuhnya dimilikinya—membeli aset Galaxy Rooflite Pty Ltd, produsen dan distributor produk atap FRP dan polikarbonat di Australia. Tahun berikutnya, perusahaan yang sama mengakuisisi aset dan bisnis FGW Corporation Pty Ltd, produsen atap FRP dan distributor atap PC yang berlokasi di Perth, Australia Barat.

Pada 2022, plafon uPVC dengan merek Alderon dan Adaron, serta produk atap Ecolite gelombang spandek yang terbuat dari sampah botol PET sekali pakai dan atap PC “Twinlite Duo” yang terbuat dari 100 persen polikarbonat sisa diluncurkan. Lalu pada tahun ini, IMPC mulai mengoperasikan pabrik terbarunya di Batang, Jawa Tengah, serta mengakuisisi Mulford Holdings, Australia.