Bernadette Ruth Irawati Setiady resmi menjadi Presiden Direktur Kalbe Farma pada 2008. Sempat dirotasi sebagai presiden komisaris pada 2017, ia kembali menjadi nakhoda Kalbe Farma pada 16 Mei 2024. Meski bekerja di perusahaan milik sang paman, Boenjamin Setiawan, ia tak menempuh jalur instan saat menapaki tangga karier. Dua dasawarsa dijalaninya di berbagai divisi, dari pengembangan produk hingga pemasaran, sebelum menduduki posisi puncak.  

Pada tahun pertamanya menjabat, Kalbe Farma mencatat penjualan bersih sebesar Rp7,87 triliun, angka itu berlipat menjadi Rp30,44 triliun pada 2023. Bernadette dan timnya juga berhasil membawa Kalbe Farma bertransformasi menjadi perusahaan farmasi publik terbesar dari sisi kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Per akhir Agustus 2024, kapitalisasi pasar KLBF mencapai Rp77,34 triliun, sudah lebih tinggi dari akhir Juni 2024: Rp71,5 triliun.

Dari sisi kinerja, laba bersih KLBF naik 18,1 persen menjadi Rp1,8 triliun pada paruh pertama tahun ini. Begitu juga penjualannya tumbuh 7,6 persen menjadi Rp16,3 triliun. Selain bisnis domestik, Kalbe Farma pun sudah mengekspor ke lebih dari 40 negara. Sepanjang 2024 ini, KLBF memproyeksikan pertumbuhan penjualan sebesar 6–7 persen dan laba bersih sebesar 13–15 persen.