back to list

back to list

Profile

Profile

Profile

Irfan Setiaputra

Irfan Setiaputra

Irfan Setiaputra

Direktur Utama Garuda Indonesia (Persero)

Direktur Utama Garuda Indonesia (Persero)

Direktur Utama Garuda Indonesia (Persero)

Irfan Setiaputra barangkali adalah satu-satunya pemimpin BUMN yang berulang meminta mundur dari jabatannya, tapi tak pernah dikabulkan. Sebabnya sahih belaka. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, perusahaan yang ia pimpin sejak Januari 2020, mewarisi berbagai masalah superpelik: kerugian keuangan, tumpukan utang, hingga skandal yang mengoyak direksi perusahaan. 

Dan ketika ia baru mulai menata pijakan, maskapai flag carrier tersebut harus berhadapan dengan mala pandemi Covid-19. Penerbangan terpaksa berhenti dan perusahaan beroperasi bak zombie. Bahkan saat itu, wakil menteri BUMN menyatakan bahwa Garuda sudah pailit secara teknikal. 

Tapi justru dalam kondisi itulah kualitasnya sebagai pemimpin teruji. Dan kini, ia bisa menceritakan pengalamannya melakukan restrukturisasi utang terbesar dalam sejarah BUMN. Bayangkan saja, menghadapi ratusan kreditur untuk menggoalkan rencana restrukturisasi utang sebesar Rp140 triliun, bekal sukses Irfan hanya pikiran positif.  

“Jangan mengeluh, jangan menyalahkan siapa-siapa, dan tetap ceria. Tiga hal ini secara normatif mudah namun saat kita harus eksekusi beratnya luar biasa karena kita tidak terbiasa untuk melakukannya,” ujarnya saat berbicara dalam Fortune Summit 2023. Tahun ini, Garuda Indonesia mendarat di posisi ke-33 dalam daftar Fortune Indonesia 100 dan menjadi perusahaan dengan laba tertinggi kedua (Rp58,28 triliun) setelah Pertamina (Rp59,35 triliun).

Irfan Setiaputra barangkali adalah satu-satunya pemimpin BUMN yang berulang meminta mundur dari jabatannya, tapi tak pernah dikabulkan. Sebabnya sahih belaka. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, perusahaan yang ia pimpin sejak Januari 2020, mewarisi berbagai masalah superpelik: kerugian keuangan, tumpukan utang, hingga skandal yang mengoyak direksi perusahaan. 

Dan ketika ia baru mulai menata pijakan, maskapai flag carrier tersebut harus berhadapan dengan mala pandemi Covid-19. Penerbangan terpaksa berhenti dan perusahaan beroperasi bak zombie. Bahkan saat itu, wakil menteri BUMN menyatakan bahwa Garuda sudah pailit secara teknikal. 

Tapi justru dalam kondisi itulah kualitasnya sebagai pemimpin teruji. Dan kini, ia bisa menceritakan pengalamannya melakukan restrukturisasi utang terbesar dalam sejarah BUMN. Bayangkan saja, menghadapi ratusan kreditur untuk menggoalkan rencana restrukturisasi utang sebesar Rp140 triliun, bekal sukses Irfan hanya pikiran positif.  

“Jangan mengeluh, jangan menyalahkan siapa-siapa, dan tetap ceria. Tiga hal ini secara normatif mudah namun saat kita harus eksekusi beratnya luar biasa karena kita tidak terbiasa untuk melakukannya,” ujarnya saat berbicara dalam Fortune Summit 2023. Tahun ini, Garuda Indonesia mendarat di posisi ke-33 dalam daftar Fortune Indonesia 100 dan menjadi perusahaan dengan laba tertinggi kedua (Rp58,28 triliun) setelah Pertamina (Rp59,35 triliun).

Irfan Setiaputra barangkali adalah satu-satunya pemimpin BUMN yang berulang meminta mundur dari jabatannya, tapi tak pernah dikabulkan. Sebabnya sahih belaka. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, perusahaan yang ia pimpin sejak Januari 2020, mewarisi berbagai masalah superpelik: kerugian keuangan, tumpukan utang, hingga skandal yang mengoyak direksi perusahaan. 

Dan ketika ia baru mulai menata pijakan, maskapai flag carrier tersebut harus berhadapan dengan mala pandemi Covid-19. Penerbangan terpaksa berhenti dan perusahaan beroperasi bak zombie. Bahkan saat itu, wakil menteri BUMN menyatakan bahwa Garuda sudah pailit secara teknikal. 

Tapi justru dalam kondisi itulah kualitasnya sebagai pemimpin teruji. Dan kini, ia bisa menceritakan pengalamannya melakukan restrukturisasi utang terbesar dalam sejarah BUMN. Bayangkan saja, menghadapi ratusan kreditur untuk menggoalkan rencana restrukturisasi utang sebesar Rp140 triliun, bekal sukses Irfan hanya pikiran positif.  

“Jangan mengeluh, jangan menyalahkan siapa-siapa, dan tetap ceria. Tiga hal ini secara normatif mudah namun saat kita harus eksekusi beratnya luar biasa karena kita tidak terbiasa untuk melakukannya,” ujarnya saat berbicara dalam Fortune Summit 2023. Tahun ini, Garuda Indonesia mendarat di posisi ke-33 dalam daftar Fortune Indonesia 100 dan menjadi perusahaan dengan laba tertinggi kedua (Rp58,28 triliun) setelah Pertamina (Rp59,35 triliun).

Quick Fact

Quick Fact

Quick Fact

Irfan Setiaputra

Irfan Setiaputra

Education:

Education:

-

-

Quotes:

Quotes:

-

-