back to list

back to list

Profile

Profile

Profile

Johannes Suriadjaja

Johannes Suriadjaja

Johannes Suriadjaja

Presiden Direktur Surya Semesta Internusa

Presiden Direktur Surya Semesta Internusa

Presiden Direktur Surya Semesta Internusa

Johannes Suriadjaja mengambil alih PT Multi Investments Ltd saat perusahaan keluarganya itu ditimpa kesulitan. Kasus Bank Summa ibarat nila setitik rusak susu sebelanga. MI yang kala itu menggunakan Bank Summa sebagai penjamin, ikut tercoreng.

Di usia 29 tahun, ia harus meyakinkan berbagai pihak demi menyelamatkan sisa aset keluarga. Bukan hal mudah, mengingat banyak mitra bisnis yang menghindar karena takut terlibat skandal.

MI kemudian mati-matian mencari pendanaan untuk membangun Gran Melia Jakarta. Itu titah dari William Soeryadjaya. Pada 1994, MI beroleh pinjaman US$44 juta dari Bank Internasional Indonesia (BII) milik Grup Sinar Mas. Dari situ, pintu demi pintu terbuka bagi Johny. MI pun berhasil menghimpun sejumlah pendanaan lain. Selain untuk pembangunan Gran Melia Jakarta, perusahaan mengalokasikannya untuk proyek KEK Surya Cipta Karawang.

Pada 1994, MI memisahkan diri dari Grup Astra,  kemudian melantai di bursa pada 1997. Nama perusahaan pun berubah jadi Surya Semesta Internusa (SSI). Baru Bersiap ekspansi, perusahaan dihadapkan dengan krisis pada 1998. Setelah bertahap merestrukturisasi utang hingga 2005, Johny pun menyiapkan ekspansi.

Sempat berinvestasi di Tol Cipali,  primadona SSI kini adalah lahan industri (Karawang dan Subang) seluas 184 hektare dengan nilai Rp2,6 triliun. Hingga paruh pertama 2024, SCS sudah membukukan prapenjualan 132,4 hektare dengan nilai Rp1,55 triliun. Yang, mayoritas datang dari penjualan lahan kepada BYD, yakni 108 hektare.

Johannes Suriadjaja mengambil alih PT Multi Investments Ltd saat perusahaan keluarganya itu ditimpa kesulitan. Kasus Bank Summa ibarat nila setitik rusak susu sebelanga. MI yang kala itu menggunakan Bank Summa sebagai penjamin, ikut tercoreng.

Di usia 29 tahun, ia harus meyakinkan berbagai pihak demi menyelamatkan sisa aset keluarga. Bukan hal mudah, mengingat banyak mitra bisnis yang menghindar karena takut terlibat skandal.

MI kemudian mati-matian mencari pendanaan untuk membangun Gran Melia Jakarta. Itu titah dari William Soeryadjaya. Pada 1994, MI beroleh pinjaman US$44 juta dari Bank Internasional Indonesia (BII) milik Grup Sinar Mas. Dari situ, pintu demi pintu terbuka bagi Johny. MI pun berhasil menghimpun sejumlah pendanaan lain. Selain untuk pembangunan Gran Melia Jakarta, perusahaan mengalokasikannya untuk proyek KEK Surya Cipta Karawang.

Pada 1994, MI memisahkan diri dari Grup Astra,  kemudian melantai di bursa pada 1997. Nama perusahaan pun berubah jadi Surya Semesta Internusa (SSI). Baru Bersiap ekspansi, perusahaan dihadapkan dengan krisis pada 1998. Setelah bertahap merestrukturisasi utang hingga 2005, Johny pun menyiapkan ekspansi.

Sempat berinvestasi di Tol Cipali,  primadona SSI kini adalah lahan industri (Karawang dan Subang) seluas 184 hektare dengan nilai Rp2,6 triliun. Hingga paruh pertama 2024, SCS sudah membukukan prapenjualan 132,4 hektare dengan nilai Rp1,55 triliun. Yang, mayoritas datang dari penjualan lahan kepada BYD, yakni 108 hektare.

Johannes Suriadjaja mengambil alih PT Multi Investments Ltd saat perusahaan keluarganya itu ditimpa kesulitan. Kasus Bank Summa ibarat nila setitik rusak susu sebelanga. MI yang kala itu menggunakan Bank Summa sebagai penjamin, ikut tercoreng.

Di usia 29 tahun, ia harus meyakinkan berbagai pihak demi menyelamatkan sisa aset keluarga. Bukan hal mudah, mengingat banyak mitra bisnis yang menghindar karena takut terlibat skandal.

MI kemudian mati-matian mencari pendanaan untuk membangun Gran Melia Jakarta. Itu titah dari William Soeryadjaya. Pada 1994, MI beroleh pinjaman US$44 juta dari Bank Internasional Indonesia (BII) milik Grup Sinar Mas. Dari situ, pintu demi pintu terbuka bagi Johny. MI pun berhasil menghimpun sejumlah pendanaan lain. Selain untuk pembangunan Gran Melia Jakarta, perusahaan mengalokasikannya untuk proyek KEK Surya Cipta Karawang.

Pada 1994, MI memisahkan diri dari Grup Astra,  kemudian melantai di bursa pada 1997. Nama perusahaan pun berubah jadi Surya Semesta Internusa (SSI). Baru Bersiap ekspansi, perusahaan dihadapkan dengan krisis pada 1998. Setelah bertahap merestrukturisasi utang hingga 2005, Johny pun menyiapkan ekspansi.

Sempat berinvestasi di Tol Cipali,  primadona SSI kini adalah lahan industri (Karawang dan Subang) seluas 184 hektare dengan nilai Rp2,6 triliun. Hingga paruh pertama 2024, SCS sudah membukukan prapenjualan 132,4 hektare dengan nilai Rp1,55 triliun. Yang, mayoritas datang dari penjualan lahan kepada BYD, yakni 108 hektare.

Quick Fact

Quick Fact

Quick Fact

Johannes Suriadjaja

Johannes Suriadjaja

Education:

Education:

The American College of The Applied Art, Los Angeles

The American College of The Applied Art, Los Angeles

Quotes:

Quotes:

-

-