back to list
back to list
Profile
Profile
Profile
Pandu Patria Sjahrir
Pandu Patria Sjahrir
Pandu Patria Sjahrir
Wakil Presiden Direktur TBS Energi Utama
Wakil Presiden Direktur TBS Energi Utama
Wakil Presiden Direktur TBS Energi Utama



Pandu Patria Sjahrir memulai karier sebagai investment banking karena terdorong perkataan sang ayah, DR. Sjahrir; sosok yang kemudian meninggalkan dua warisan untuknya: pendidikan dan karakter.
“Karena saya tahu (saat itu) tak punya financial downside protection,” katanya di sesi talkshow dengan Putri Tanjung (1/9). “Saya tak punya pilihan.”
Pandu menjajaki karier dari First Pacific, Lehman Brothers, lalu ke ekuitas swasta di Negeri Singa. Mulai 2005, ia bekerja sambil menempuh S2 di Stanford University. Di tahun kedua ia beroleh kerja di New York, disertai bonus dan biaya pendidikan. Ia pun tak keberatan harus pulang-pergi New York–Stanford tiap pekan.
Pamannya dari pihak ibu, Luhut B. Pandjaitan, tak kalah berpengaruh. Bahkan ia berperan besar di momen titik balik karier Pandu. Pada 2010, sang ibu, Kartini Sjahrir dan Luhut memintanya pulang guna membangun Toba Bara—cikal bakal PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)—sampai bisa melantai di bursa.
Ia mensyukuri pengalaman itu. Apalagi, TOBA tumbuh pesat. Sejak IPO pada 2012 yang mendulang hingga US$50 juta, perseroan tak pernah menggalang dana lagi. Dividennya naik berkali-kali lipat. Karyawan sudah di atas 1.000 orang. Entitas anaknya menggurita.
Keberhasilannya disokong jejaring dan reputasi. Dari pamannya, ia menyadari betapa krusialnya menjalin relasi dengan banyak orang. Ia akui ada privilese yang melekat padanya. Tapi, tiap hak disertai tanggung jawab. Baginya, ia wajib memaksimalkan hak itu guna memberi manfaat lebih luas ke masyarakat. Dus, ia gencar ‘menjemput bola’.
Mempelajari tentang kendaraan listrik sejak 2019 jadi salah satu perwujudan langkah itu, yang akhirnya memantapkan niat transisi TBS setahun setelahnya. TBS berkongsi dengan Gojek milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan mendirikan Electrum. Investasi US$1 miliar dicanangkan untuk lima tahun ke depan.
Pandu hakulyakin dalam delapan tahun lagi, jalan raya akan penuh kendaraan listrik. Karena itulah, ia mengambil langkah lebih awal. Tapi, tantangan sepanjang menjalankan inisiasi itu tetap ada. Baik dari eksternal maupun internal.
Sebab, transisi ke EBT itu dicetuskan saat harga komoditas sedang meroket. Pandu akui, mengajak tim bertransformasi terbilang sulit, khususnya di tengah pasar yang menjanjikan.
“Paling enggak enak (memang) berubah, karena risiko bisnis juga banyak. Tapi kalau enggak berubah, kita yang diubah," ujarnya kepada Fortune Indonesia (13/9).
Cerita selengkapnya bisa Anda baca pada Majalah Fortune Indonesia edisi Oktober 2022 dan simak kisah menarik dari Businessperson of the Year 2022 lainnya. https://www.tokopedia.com/majalahfortuneidn
Pandu Patria Sjahrir memulai karier sebagai investment banking karena terdorong perkataan sang ayah, DR. Sjahrir; sosok yang kemudian meninggalkan dua warisan untuknya: pendidikan dan karakter.
“Karena saya tahu (saat itu) tak punya financial downside protection,” katanya di sesi talkshow dengan Putri Tanjung (1/9). “Saya tak punya pilihan.”
Pandu menjajaki karier dari First Pacific, Lehman Brothers, lalu ke ekuitas swasta di Negeri Singa. Mulai 2005, ia bekerja sambil menempuh S2 di Stanford University. Di tahun kedua ia beroleh kerja di New York, disertai bonus dan biaya pendidikan. Ia pun tak keberatan harus pulang-pergi New York–Stanford tiap pekan.
Pamannya dari pihak ibu, Luhut B. Pandjaitan, tak kalah berpengaruh. Bahkan ia berperan besar di momen titik balik karier Pandu. Pada 2010, sang ibu, Kartini Sjahrir dan Luhut memintanya pulang guna membangun Toba Bara—cikal bakal PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)—sampai bisa melantai di bursa.
Ia mensyukuri pengalaman itu. Apalagi, TOBA tumbuh pesat. Sejak IPO pada 2012 yang mendulang hingga US$50 juta, perseroan tak pernah menggalang dana lagi. Dividennya naik berkali-kali lipat. Karyawan sudah di atas 1.000 orang. Entitas anaknya menggurita.
Keberhasilannya disokong jejaring dan reputasi. Dari pamannya, ia menyadari betapa krusialnya menjalin relasi dengan banyak orang. Ia akui ada privilese yang melekat padanya. Tapi, tiap hak disertai tanggung jawab. Baginya, ia wajib memaksimalkan hak itu guna memberi manfaat lebih luas ke masyarakat. Dus, ia gencar ‘menjemput bola’.
Mempelajari tentang kendaraan listrik sejak 2019 jadi salah satu perwujudan langkah itu, yang akhirnya memantapkan niat transisi TBS setahun setelahnya. TBS berkongsi dengan Gojek milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan mendirikan Electrum. Investasi US$1 miliar dicanangkan untuk lima tahun ke depan.
Pandu hakulyakin dalam delapan tahun lagi, jalan raya akan penuh kendaraan listrik. Karena itulah, ia mengambil langkah lebih awal. Tapi, tantangan sepanjang menjalankan inisiasi itu tetap ada. Baik dari eksternal maupun internal.
Sebab, transisi ke EBT itu dicetuskan saat harga komoditas sedang meroket. Pandu akui, mengajak tim bertransformasi terbilang sulit, khususnya di tengah pasar yang menjanjikan.
“Paling enggak enak (memang) berubah, karena risiko bisnis juga banyak. Tapi kalau enggak berubah, kita yang diubah," ujarnya kepada Fortune Indonesia (13/9).
Cerita selengkapnya bisa Anda baca pada Majalah Fortune Indonesia edisi Oktober 2022 dan simak kisah menarik dari Businessperson of the Year 2022 lainnya. https://www.tokopedia.com/majalahfortuneidn
Pandu Patria Sjahrir memulai karier sebagai investment banking karena terdorong perkataan sang ayah, DR. Sjahrir; sosok yang kemudian meninggalkan dua warisan untuknya: pendidikan dan karakter.
“Karena saya tahu (saat itu) tak punya financial downside protection,” katanya di sesi talkshow dengan Putri Tanjung (1/9). “Saya tak punya pilihan.”
Pandu menjajaki karier dari First Pacific, Lehman Brothers, lalu ke ekuitas swasta di Negeri Singa. Mulai 2005, ia bekerja sambil menempuh S2 di Stanford University. Di tahun kedua ia beroleh kerja di New York, disertai bonus dan biaya pendidikan. Ia pun tak keberatan harus pulang-pergi New York–Stanford tiap pekan.
Pamannya dari pihak ibu, Luhut B. Pandjaitan, tak kalah berpengaruh. Bahkan ia berperan besar di momen titik balik karier Pandu. Pada 2010, sang ibu, Kartini Sjahrir dan Luhut memintanya pulang guna membangun Toba Bara—cikal bakal PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)—sampai bisa melantai di bursa.
Ia mensyukuri pengalaman itu. Apalagi, TOBA tumbuh pesat. Sejak IPO pada 2012 yang mendulang hingga US$50 juta, perseroan tak pernah menggalang dana lagi. Dividennya naik berkali-kali lipat. Karyawan sudah di atas 1.000 orang. Entitas anaknya menggurita.
Keberhasilannya disokong jejaring dan reputasi. Dari pamannya, ia menyadari betapa krusialnya menjalin relasi dengan banyak orang. Ia akui ada privilese yang melekat padanya. Tapi, tiap hak disertai tanggung jawab. Baginya, ia wajib memaksimalkan hak itu guna memberi manfaat lebih luas ke masyarakat. Dus, ia gencar ‘menjemput bola’.
Mempelajari tentang kendaraan listrik sejak 2019 jadi salah satu perwujudan langkah itu, yang akhirnya memantapkan niat transisi TBS setahun setelahnya. TBS berkongsi dengan Gojek milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan mendirikan Electrum. Investasi US$1 miliar dicanangkan untuk lima tahun ke depan.
Pandu hakulyakin dalam delapan tahun lagi, jalan raya akan penuh kendaraan listrik. Karena itulah, ia mengambil langkah lebih awal. Tapi, tantangan sepanjang menjalankan inisiasi itu tetap ada. Baik dari eksternal maupun internal.
Sebab, transisi ke EBT itu dicetuskan saat harga komoditas sedang meroket. Pandu akui, mengajak tim bertransformasi terbilang sulit, khususnya di tengah pasar yang menjanjikan.
“Paling enggak enak (memang) berubah, karena risiko bisnis juga banyak. Tapi kalau enggak berubah, kita yang diubah," ujarnya kepada Fortune Indonesia (13/9).
Cerita selengkapnya bisa Anda baca pada Majalah Fortune Indonesia edisi Oktober 2022 dan simak kisah menarik dari Businessperson of the Year 2022 lainnya. https://www.tokopedia.com/majalahfortuneidn
Quick Fact
Quick Fact
Quick Fact
Pandu Patria Sjahrir
Pandu Patria Sjahrir
Education:
Education:
Executive MBA, "One Belt One Road" Program, Business, Tsinghua University
Executive MBA, "One Belt One Road" Program, Business, Tsinghua University
Quotes:
Quotes:
"Paling enggak enak (memang) berubah, karena risiko bisnis juga banyak. Tapi kalau enggak berubah, kita yang diubah."
"Paling enggak enak (memang) berubah, karena risiko bisnis juga banyak. Tapi kalau enggak berubah, kita yang diubah."
© 2025 IDN. All Rights Reserved.
© 2025 IDN. All Rights Reserved.
© 2025 IDN. All Rights Reserved.