Sabana Prawirawidjaja pebisnis legendaris. Dia pelopor kehadiran susu ultra high temperature (UHT) pada paruh awal dekade 1970-an. Teknologi UHT membuat produk susu menjadi lebih awet tanpa kehilangan khasiatnya. 

Pria berusia 84 itu turut mendirikan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk, yang merupakan lanjutan dari perusahaan susu bentukan Ahmad Prawirawidjaja. Nama disebut terakhir itu adalah ayahnya, yang merupakan perintis usaha keluarga cikal bakal Ultrajaya di Kabupaten Bandung Barat pada 1958. 

Di bawah kepemimpinan Sabana, emiten berkode ULTJ itu terus mencetak kinerja baik. Pada tiga tahun terakhir saja, penjualan bersih selalu meningkat: dari Rp6,62 triliun pada 2021, menjadi Rp7,66 triliun pada 2022, hingga Rp8,30 triliun tahun lalu.

Beriring kesuksesan itu, Sabana sebagai pemegang saham pengendali turut terkerek kekayaannya. Pada pertengahan 2023, lulusan Nanyang Technological University, Singapura, itu telah mengumpulkan US$940 juta atau lebih dari Rp14,20 triliun, sehingga masuk dalam daftar 50 sosok paling kaya di Indonesia versi Forbes.

Dalam hematnya, ULTJ bisa jaya karena dapat memelihara komitmen untuk menghasilkan produk dan brand berkualitas tinggi, serta kepada konsumen dan para pemangku kepentingan lain.