back to list

back to list

Profile

Profile

Profile

Sandra Sunanto

Sandra Sunanto

Sandra Sunanto

CEO PT Hartadinata Abadi Tbk

CEO PT Hartadinata Abadi Tbk

CEO PT Hartadinata Abadi Tbk

Sandra Sunanto menjadi fenomenal setelah membawa kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) melonjak signifikan pada 2023, dengan peningkatan pendapatan hingga 85,84 persen menjadi Rp12,86 triliun. Hal ini menjadikan Hartadinata untuk pertama kalinya masuk dalam jajaran lis Fortune Indonesia 100. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, peningkatan pendapatan hanya di kisaran 25-30 persen per tahunnya.

Hal ini tentu menjadi sebuah catatan positif bagi Sandra. Terlepas dari situasi global yang membuat aset investasi safe haven—seperti emas—kembali menjadi andalan di tengah maraknya investasi digital semacam mata uang kripto. Sandra sadar bahwa kepercayaan menjadi landasan penting bagi optimalisasi kinerja perusahaan.

“Kalau hanya jualan, semua (perusahaan) juga bisa, tapi membuat konsumen percaya harus menunjukkan cerita HRTA, posisinya (bisnis) di mana, apa yang sudah dan akan dilakukan ke depannya,” ujarnya kepada Fortune Indonesia

Tak heran, perempuan berusia 51 ini memang merupakan ‘orang lama’ HRTA yang sudah mengetahui berbagai seluk beluk perusahaan, sejak dirinya pertama kali memulai kariernya pada 2014 sebagai general manager business and development. Ia pun resmi menjabat sebagai Direktur Utama Hartadinata per Maret 2017. 

Sandra mengenyam pendidikan S1 Manajemen di Universitas Katolik Parahyangan, S2 Manajemen di Institut Teknologi Bandung, Master of Philosophy dari Maastricht School of Management; serta Doktor bidang Manajemen di Erasmus Rotterdam University. 

Edukasi baginya adalah sesuatu yang penting. Dengan edukasi yang tepat, generasi muda bisa mendapatkan manfaat besar dari berinvestasi di emas. “Mereka semakin menyadari bahwa ‘oh gila ya’ menyimpan emas itu sebetulnya untung banyak. Tapi ya kembali lagi, catatannya this is a long term saving,” kata Sandra.

Sandra Sunanto menjadi fenomenal setelah membawa kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) melonjak signifikan pada 2023, dengan peningkatan pendapatan hingga 85,84 persen menjadi Rp12,86 triliun. Hal ini menjadikan Hartadinata untuk pertama kalinya masuk dalam jajaran lis Fortune Indonesia 100. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, peningkatan pendapatan hanya di kisaran 25-30 persen per tahunnya.

Hal ini tentu menjadi sebuah catatan positif bagi Sandra. Terlepas dari situasi global yang membuat aset investasi safe haven—seperti emas—kembali menjadi andalan di tengah maraknya investasi digital semacam mata uang kripto. Sandra sadar bahwa kepercayaan menjadi landasan penting bagi optimalisasi kinerja perusahaan.

“Kalau hanya jualan, semua (perusahaan) juga bisa, tapi membuat konsumen percaya harus menunjukkan cerita HRTA, posisinya (bisnis) di mana, apa yang sudah dan akan dilakukan ke depannya,” ujarnya kepada Fortune Indonesia

Tak heran, perempuan berusia 51 ini memang merupakan ‘orang lama’ HRTA yang sudah mengetahui berbagai seluk beluk perusahaan, sejak dirinya pertama kali memulai kariernya pada 2014 sebagai general manager business and development. Ia pun resmi menjabat sebagai Direktur Utama Hartadinata per Maret 2017. 

Sandra mengenyam pendidikan S1 Manajemen di Universitas Katolik Parahyangan, S2 Manajemen di Institut Teknologi Bandung, Master of Philosophy dari Maastricht School of Management; serta Doktor bidang Manajemen di Erasmus Rotterdam University. 

Edukasi baginya adalah sesuatu yang penting. Dengan edukasi yang tepat, generasi muda bisa mendapatkan manfaat besar dari berinvestasi di emas. “Mereka semakin menyadari bahwa ‘oh gila ya’ menyimpan emas itu sebetulnya untung banyak. Tapi ya kembali lagi, catatannya this is a long term saving,” kata Sandra.

Sandra Sunanto menjadi fenomenal setelah membawa kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) melonjak signifikan pada 2023, dengan peningkatan pendapatan hingga 85,84 persen menjadi Rp12,86 triliun. Hal ini menjadikan Hartadinata untuk pertama kalinya masuk dalam jajaran lis Fortune Indonesia 100. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, peningkatan pendapatan hanya di kisaran 25-30 persen per tahunnya.

Hal ini tentu menjadi sebuah catatan positif bagi Sandra. Terlepas dari situasi global yang membuat aset investasi safe haven—seperti emas—kembali menjadi andalan di tengah maraknya investasi digital semacam mata uang kripto. Sandra sadar bahwa kepercayaan menjadi landasan penting bagi optimalisasi kinerja perusahaan.

“Kalau hanya jualan, semua (perusahaan) juga bisa, tapi membuat konsumen percaya harus menunjukkan cerita HRTA, posisinya (bisnis) di mana, apa yang sudah dan akan dilakukan ke depannya,” ujarnya kepada Fortune Indonesia

Tak heran, perempuan berusia 51 ini memang merupakan ‘orang lama’ HRTA yang sudah mengetahui berbagai seluk beluk perusahaan, sejak dirinya pertama kali memulai kariernya pada 2014 sebagai general manager business and development. Ia pun resmi menjabat sebagai Direktur Utama Hartadinata per Maret 2017. 

Sandra mengenyam pendidikan S1 Manajemen di Universitas Katolik Parahyangan, S2 Manajemen di Institut Teknologi Bandung, Master of Philosophy dari Maastricht School of Management; serta Doktor bidang Manajemen di Erasmus Rotterdam University. 

Edukasi baginya adalah sesuatu yang penting. Dengan edukasi yang tepat, generasi muda bisa mendapatkan manfaat besar dari berinvestasi di emas. “Mereka semakin menyadari bahwa ‘oh gila ya’ menyimpan emas itu sebetulnya untung banyak. Tapi ya kembali lagi, catatannya this is a long term saving,” kata Sandra.

Quick Fact

Quick Fact

Quick Fact

Sandra Sunanto

Sandra Sunanto

Education:

Education:

Institut Teknologi Bandung, Maastricht School of Management, Erasmus Rotterdam University

Institut Teknologi Bandung, Maastricht School of Management, Erasmus Rotterdam University

Quotes:

Quotes:

-

-