Bagi Stanley Setia Atmadja, multifinance adalah jalan yang mendekatkannya pada dunia yang dicintainya: otomotif dan keuangan. Itulah mengapa dia sangat menikmati bisnis pembiayaan kendaraan bermotor—sedari kelahiran Adira Finance hingga kini memimpin Mandiri Utama Finance (MUF).

Adira Finance lahir karena berkat adanya Paket Kebijaksanaan Oktober 1988 atau Pakto 88 era Orde Baru. Bersama Rafael Adi Rachmat, Stanley membentuk multifinance dengan modal sekitar Rp5 miliar. “Pada saat itu izin pendirian perbankan modalnya cuma Rp10 miliar, lalu modal minimum multifinance hanya Rp5 miliar. Itu tidak pernah terjadi dalam satu negara, tiba-tiba izin bisnis keuangan dibuka. Jadi saya ambil peluang,” cerita Stanley kepada Fortune Indonesia (21/9).

Peraih gelar Master of Business Administration dari University of La Verne, Amerika Serikat ini kemudian berhasil membuktikan diri. Adira Mobil dan Adira Finance melahirkan anak-anak usaha lainnya seperti Adira Insurance, Adira Itochu, hingga Adira Logistik. 

Meninggalkan Adira pada 2012, ia mendapat tawaran untuk membentuk perusahaan multifinance baru dari Zulkifli Zaini, Direktur Utama Bank Mandiri periode 2010-2013. Pada 2015, MUF pun mulai beroperasi dan berkantor pusat di Menara Mandiri.

Saat ini, MUF telah memiliki jaringan kantor perusahaan sejumlah 162 gerai untuk bisnis konvensional serta 166 gerai untuk bisnis syariah yang tersebar di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, MUF juga telah menggandeng lebih dari 5.000 dealer. Hingga Juli 2024, MUF memiliki aset sebesar Rp13,8 triliun dengan jumlah karyawan mencapai 9.357 orang.