Susilo Wonowidjojo adalah anak ketiga pendiri Gudang Garam, Surya Wonowidjojo dan istrinya, Tan Siok Tjien. Ia telah membantu ayahnya bekerja di perusahaan sejak masih sekolah menengah atas. Susilo lalu menjadi direkturdi sana sejak 1976, dan kemudian menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur pada 1990.

Saat menjadi direktur, dia acap kali membuat terobosan baru seperti mengembangkan mesin-mesin khusus produksi rokok kretek. Selain itu, rokok kretek mild dengan kadar nikotin dan tar lebih rendah yang pertama kali hadir pada 2002 juga merupakan hasil pemikirannya.

Pada 20 Juni 2009, dia mengisi pos Presdir Gudang Garam menggantikan posisi kakak pertamanya, Rachman Halim. Sejak itu, bisnis Gudang Garam terus berkembang.

Hingga 2013, ia mengelola setidaknya 208 hektare area produksi yang tersebar di Kediri dan Pasuruan. Seperti dilansir Bloomberg, Gudang Garam menguasai seperlima pasar tembakau di Indonesia dan mempekerjakan sekitar 36.000 orang. 

Gudang Garam mencatatkan pendapatan Rp60,59 triliun pada semester pertama 2021, atau naik 13 persen. Namun, laba bersih emiten dengan kode saham GGRM itu hanya Rp2,31 triliun atau turun 39,5 persen. 

Proyek Bandar Udara (Bandara) Dhoho di Kediri, Jawa Timur, menyimpan jejak Gudang Garam karen perusahaan itu memberikan modal ditempatkan dan disetor Rp6 triliun.