back to list
back to list
Profile
Profile
Profile
Tony Wenas
Tony Wenas
Tony Wenas
Presiden Direktur Freeport Indonesia
Presiden Direktur Freeport Indonesia
Presiden Direktur Freeport Indonesia



Bagi Tony Wenas, guru terbaik adalah pengalaman. Itu membuatnya mengerti karakter orang dan tak khawatir dibohongi anak buah. "Kalau dulu saya masih kerja jadi supervisor di ARCO (Atlantic Richfield Indonesia Inc.) mungkin masih bisa dibohongi orang, karena jam terbang masih rendah. Tapi di situ kan kita belajar banyak," katanya kepada Fortune Indonesia tahun lalu.
Pengalaman itu jelas salah satu bekal penting untuk memimpin Freeport Indonesia, salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di dunia, dan 51,2 persen sahamnya dimiliki oleh MIND ID.
Di tengah hilirisasi industri, keberadaan Freeport penting karena salah satu fasilitasnya yang tengah dibangun, yakni smelter tembaga kedua di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur, bakal menjadi smelter tembaga single line (satu jalur proses) terbesar di dunia yang mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun atau setara dengan 480.000 logam tembaga per tahun.
Dia percaya dengan potensi besar bagian hilir pertambangan dalam sektor mineral dan batu bara dapat menopang kebutuhan domestik, seperti ekosistem kendaraan listrik, akan energi terbarukan.
Keyakinan itu terbit di tengah kinerja positif perusahaan yang dipimpinnya di tengah gejolak perekonomian global. Freeport Indonesia diproyeksi bakal membagikan dividen hingga lebih dari US$3,8 miliar hingga 2024.
Menurut Tony, dalam perbincangan dengan CNBC Indonesia, biaya akuisisi MIND ID atas kepemilikan saham PT Freeport Indonesia sudah bisa dibilang lunas atau bahkan melebihi dari nilai akuisisi US$3,85 miliar pada 2024 dengan hasil tersebut.
Bagi Tony Wenas, guru terbaik adalah pengalaman. Itu membuatnya mengerti karakter orang dan tak khawatir dibohongi anak buah. "Kalau dulu saya masih kerja jadi supervisor di ARCO (Atlantic Richfield Indonesia Inc.) mungkin masih bisa dibohongi orang, karena jam terbang masih rendah. Tapi di situ kan kita belajar banyak," katanya kepada Fortune Indonesia tahun lalu.
Pengalaman itu jelas salah satu bekal penting untuk memimpin Freeport Indonesia, salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di dunia, dan 51,2 persen sahamnya dimiliki oleh MIND ID.
Di tengah hilirisasi industri, keberadaan Freeport penting karena salah satu fasilitasnya yang tengah dibangun, yakni smelter tembaga kedua di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur, bakal menjadi smelter tembaga single line (satu jalur proses) terbesar di dunia yang mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun atau setara dengan 480.000 logam tembaga per tahun.
Dia percaya dengan potensi besar bagian hilir pertambangan dalam sektor mineral dan batu bara dapat menopang kebutuhan domestik, seperti ekosistem kendaraan listrik, akan energi terbarukan.
Keyakinan itu terbit di tengah kinerja positif perusahaan yang dipimpinnya di tengah gejolak perekonomian global. Freeport Indonesia diproyeksi bakal membagikan dividen hingga lebih dari US$3,8 miliar hingga 2024.
Menurut Tony, dalam perbincangan dengan CNBC Indonesia, biaya akuisisi MIND ID atas kepemilikan saham PT Freeport Indonesia sudah bisa dibilang lunas atau bahkan melebihi dari nilai akuisisi US$3,85 miliar pada 2024 dengan hasil tersebut.
Bagi Tony Wenas, guru terbaik adalah pengalaman. Itu membuatnya mengerti karakter orang dan tak khawatir dibohongi anak buah. "Kalau dulu saya masih kerja jadi supervisor di ARCO (Atlantic Richfield Indonesia Inc.) mungkin masih bisa dibohongi orang, karena jam terbang masih rendah. Tapi di situ kan kita belajar banyak," katanya kepada Fortune Indonesia tahun lalu.
Pengalaman itu jelas salah satu bekal penting untuk memimpin Freeport Indonesia, salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di dunia, dan 51,2 persen sahamnya dimiliki oleh MIND ID.
Di tengah hilirisasi industri, keberadaan Freeport penting karena salah satu fasilitasnya yang tengah dibangun, yakni smelter tembaga kedua di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur, bakal menjadi smelter tembaga single line (satu jalur proses) terbesar di dunia yang mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun atau setara dengan 480.000 logam tembaga per tahun.
Dia percaya dengan potensi besar bagian hilir pertambangan dalam sektor mineral dan batu bara dapat menopang kebutuhan domestik, seperti ekosistem kendaraan listrik, akan energi terbarukan.
Keyakinan itu terbit di tengah kinerja positif perusahaan yang dipimpinnya di tengah gejolak perekonomian global. Freeport Indonesia diproyeksi bakal membagikan dividen hingga lebih dari US$3,8 miliar hingga 2024.
Menurut Tony, dalam perbincangan dengan CNBC Indonesia, biaya akuisisi MIND ID atas kepemilikan saham PT Freeport Indonesia sudah bisa dibilang lunas atau bahkan melebihi dari nilai akuisisi US$3,85 miliar pada 2024 dengan hasil tersebut.
Quick Fact
Quick Fact
Quick Fact
Tony Wenas
Tony Wenas
Education:
Education:
-
-
Quotes:
Quotes:
-
-
© 2025 IDN. All Rights Reserved.
© 2025 IDN. All Rights Reserved.
© 2025 IDN. All Rights Reserved.