back to list
back to list
Profile
Profile
Profile
Victor Rachmat Hartono
Victor Rachmat Hartono
Victor Rachmat Hartono
Chief Operating Officer PT Djarum
Chief Operating Officer PT Djarum
Chief Operating Officer PT Djarum



Jakarta, FORTUNE - Selama bertahun-tahun, PT Djarum merupakan salah satu dari tiga penguasa pangsa pasar rokok di Indonesia yang bernilai ratusan triliun setiap tahun. Di antara para pemain besar, Djarum merupakan satu-satunya yang masih berstatus perusahaan tertutup.
Survei Tobacco Industry Watch menyebutkan, Djarum menggenggam 18,7 persen pangsa pasar rokok Indonesia. Di atasnya, Sampoerna yang menguasai 32,5 persen pasar dan Gudang Garam dengan 27,5 persen. Persaingan bisnis rokok, menurut Victor, terbilang ketat. “Harus adaptasi terus, sebab pasarnya berubah, selera konsumen berubah, kompetitor pun berubah dan masing-masing punya kemampuan yang semakin membaik,” katanya dalam Indonesia Millenial Summit yang digelar IDN Media di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Victor menuturkan bahwa sang kakek, Oei Wie Gwan, mulanya adalah pembuat petasan di Kudus, Jawa Tengah. Pada 1942, Belanda menutup usaha itu karena khawatir bubuk mesiunya akan jatuh ke tangan Jepang. Baru pada 1951, Oei Wie Gwan mendirikan Djarum, yang sempat hampir bangkrut saat pabriknya terbakar pada 1963.
Cerita selengkapnya bisa Anda baca pada Majalah Fortune Indonesia edisi Oktober 2022 dan simak kisah menarik dari Businessperson of the Year 2022 lainnya. https://www.tokopedia.com/majalahfortuneidn
Jakarta, FORTUNE - Selama bertahun-tahun, PT Djarum merupakan salah satu dari tiga penguasa pangsa pasar rokok di Indonesia yang bernilai ratusan triliun setiap tahun. Di antara para pemain besar, Djarum merupakan satu-satunya yang masih berstatus perusahaan tertutup.
Survei Tobacco Industry Watch menyebutkan, Djarum menggenggam 18,7 persen pangsa pasar rokok Indonesia. Di atasnya, Sampoerna yang menguasai 32,5 persen pasar dan Gudang Garam dengan 27,5 persen. Persaingan bisnis rokok, menurut Victor, terbilang ketat. “Harus adaptasi terus, sebab pasarnya berubah, selera konsumen berubah, kompetitor pun berubah dan masing-masing punya kemampuan yang semakin membaik,” katanya dalam Indonesia Millenial Summit yang digelar IDN Media di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Victor menuturkan bahwa sang kakek, Oei Wie Gwan, mulanya adalah pembuat petasan di Kudus, Jawa Tengah. Pada 1942, Belanda menutup usaha itu karena khawatir bubuk mesiunya akan jatuh ke tangan Jepang. Baru pada 1951, Oei Wie Gwan mendirikan Djarum, yang sempat hampir bangkrut saat pabriknya terbakar pada 1963.
Cerita selengkapnya bisa Anda baca pada Majalah Fortune Indonesia edisi Oktober 2022 dan simak kisah menarik dari Businessperson of the Year 2022 lainnya. https://www.tokopedia.com/majalahfortuneidn
Jakarta, FORTUNE - Selama bertahun-tahun, PT Djarum merupakan salah satu dari tiga penguasa pangsa pasar rokok di Indonesia yang bernilai ratusan triliun setiap tahun. Di antara para pemain besar, Djarum merupakan satu-satunya yang masih berstatus perusahaan tertutup.
Survei Tobacco Industry Watch menyebutkan, Djarum menggenggam 18,7 persen pangsa pasar rokok Indonesia. Di atasnya, Sampoerna yang menguasai 32,5 persen pasar dan Gudang Garam dengan 27,5 persen. Persaingan bisnis rokok, menurut Victor, terbilang ketat. “Harus adaptasi terus, sebab pasarnya berubah, selera konsumen berubah, kompetitor pun berubah dan masing-masing punya kemampuan yang semakin membaik,” katanya dalam Indonesia Millenial Summit yang digelar IDN Media di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Victor menuturkan bahwa sang kakek, Oei Wie Gwan, mulanya adalah pembuat petasan di Kudus, Jawa Tengah. Pada 1942, Belanda menutup usaha itu karena khawatir bubuk mesiunya akan jatuh ke tangan Jepang. Baru pada 1951, Oei Wie Gwan mendirikan Djarum, yang sempat hampir bangkrut saat pabriknya terbakar pada 1963.
Cerita selengkapnya bisa Anda baca pada Majalah Fortune Indonesia edisi Oktober 2022 dan simak kisah menarik dari Businessperson of the Year 2022 lainnya. https://www.tokopedia.com/majalahfortuneidn
Quick Fact
Quick Fact
Quick Fact
Victor Rachmat Hartono
Victor Rachmat Hartono
Education:
Education:
Northwestern University
Northwestern University
Quotes:
Quotes:
"Harus adaptasi terus, sebab pasarnya berubah, selera konsumen berubah, kompetitor pun berubah dan masing-masing punya kemampuan yang semakin membaik."
"Harus adaptasi terus, sebab pasarnya berubah, selera konsumen berubah, kompetitor pun berubah dan masing-masing punya kemampuan yang semakin membaik."
© 2025 IDN. All Rights Reserved.
© 2025 IDN. All Rights Reserved.
© 2025 IDN. All Rights Reserved.