Vikram Sinha berpengalaman sebagai direksi Ooredoo Oman, Maldives hingga Myanmar sebelum menjadi CEO Indosat Ooredoo Hutchison sejak 28 Desember 2021. Ia bertanggung jawab memuluskan merger Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia pada awal 2022. Hasilnya, penyatuan dua frekuensi itu berjalan praktis tanpa kendala berarti.

Dengan capital expenditure (capex) sebesar Rp13 triliun untuk 2023, Vikram juga fokus untuk mendorong infrastruktur jaringan dari 4G hingga 5G di seluruh Indonesia. Hingga kuartal pertama 2023, perusahaan memiliki 198.000 BTS, yang terdiri dari 152.000 BTS 4G dan 90.000 BTS 5G. “5G bukan hanya sekedar kecepatan, tapi membantu Indonesia untuk mendukung ekonomi digital,” kata Vikram dalam sesi wawancara dengan BBC, beberapa waktu lalu.

Melalui strategi turnaround, ia mampu mempertahankan kinerja dengan meraih pendapatan sebesar Rp24,67 triliun atau tumbuh 9,5 persen (YoY) pada semester satu 2023. Sedangkan pada 2022 lalu, Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan kenaikan jumlah pelanggan seluler hingga 62,5 persen menjadi 102,2 juta dan pendapatan sebesar Rp46,75 triliun—tertinggi sepanjang masa. Kinerja apik ini pun berdampak pada kenaikan harga saham ISAT pada Oktober 2023—yang melebihi pencapaian tertinggi pada 2007 lalu.