back to list
back to list
Profile
Profile
Profile
William Tanuwijaya
William Tanuwijaya
William Tanuwijaya
CEO Tokopedia
CEO Tokopedia
CEO Tokopedia



Jika banyak pendiri startup lain berasal dari keluarga berada atau jebolan universitas kelas dunia, William Tanuwijaya punya latar belakang lebih sederhana. Lahir di Pematang Siantar, Sumatra Utara, William yang kala itu baru lulus SMA merantau ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik.
Sayangnya, pada tahun keduanya belajar Teknik Informasi di Universitas Bina Nusantara, ayah William jatuh sakit. William pun harus bekerja sampingan sebagai penjaga warung internet (Warnet) agar tetap dapat berkuliah di Jakarta. Keadaan yang mendesak ini membuat kecintaannya pada dunia internet semakin berkembang hingga mencetuskan ide untuk membangun Tokopedia pada 2009 bersama kawannya Leontinus Alpha Edison.
Usahanya tak mudah hingga baru mendapat investor pada 2010. East Ventures menjadi pemodal pertama Tokopedia. Begitu pula, Tokopedia menjadi entitas pertama dalam portofolio East Ventures. Investor lain kemudian berdatangan, seiring pertumbuhan usaha Tokopedia.
Pada Mei lalu Tokopedia resmi melebur bersama Gojek dengan membentuk entitas baru bernama GoTo. Bersama, keduanya otomatis menjadi perusahaan digital terbesar di Indonesia. “If you want to go fast, you go alone. If you want to go far, you go together,” kata William dalam wawancara dengan Fortune Indonesia, beberapa waktu lalu.
Grup GoTo memiliki Gross Transaction Value (GTV) sebesar US$22 miliar pada 2020. Grup ini juga telah memproses lebih dari 1,8 miliar transaksi pada periode itu. Per Desember 2020, ada lebih dari dua juta mitra driver dan 11 juta merchant terdaftar dalam ekosistem GoTo.
GoTo pun berencana menggelar IPO dalam waktu dekat. Dan, jika itu terjadi, bisa dipastikan ini akan menjadi hajatan penawaran umum saham perdana terbesar di Indonesia.
Jika banyak pendiri startup lain berasal dari keluarga berada atau jebolan universitas kelas dunia, William Tanuwijaya punya latar belakang lebih sederhana. Lahir di Pematang Siantar, Sumatra Utara, William yang kala itu baru lulus SMA merantau ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik.
Sayangnya, pada tahun keduanya belajar Teknik Informasi di Universitas Bina Nusantara, ayah William jatuh sakit. William pun harus bekerja sampingan sebagai penjaga warung internet (Warnet) agar tetap dapat berkuliah di Jakarta. Keadaan yang mendesak ini membuat kecintaannya pada dunia internet semakin berkembang hingga mencetuskan ide untuk membangun Tokopedia pada 2009 bersama kawannya Leontinus Alpha Edison.
Usahanya tak mudah hingga baru mendapat investor pada 2010. East Ventures menjadi pemodal pertama Tokopedia. Begitu pula, Tokopedia menjadi entitas pertama dalam portofolio East Ventures. Investor lain kemudian berdatangan, seiring pertumbuhan usaha Tokopedia.
Pada Mei lalu Tokopedia resmi melebur bersama Gojek dengan membentuk entitas baru bernama GoTo. Bersama, keduanya otomatis menjadi perusahaan digital terbesar di Indonesia. “If you want to go fast, you go alone. If you want to go far, you go together,” kata William dalam wawancara dengan Fortune Indonesia, beberapa waktu lalu.
Grup GoTo memiliki Gross Transaction Value (GTV) sebesar US$22 miliar pada 2020. Grup ini juga telah memproses lebih dari 1,8 miliar transaksi pada periode itu. Per Desember 2020, ada lebih dari dua juta mitra driver dan 11 juta merchant terdaftar dalam ekosistem GoTo.
GoTo pun berencana menggelar IPO dalam waktu dekat. Dan, jika itu terjadi, bisa dipastikan ini akan menjadi hajatan penawaran umum saham perdana terbesar di Indonesia.
Jika banyak pendiri startup lain berasal dari keluarga berada atau jebolan universitas kelas dunia, William Tanuwijaya punya latar belakang lebih sederhana. Lahir di Pematang Siantar, Sumatra Utara, William yang kala itu baru lulus SMA merantau ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik.
Sayangnya, pada tahun keduanya belajar Teknik Informasi di Universitas Bina Nusantara, ayah William jatuh sakit. William pun harus bekerja sampingan sebagai penjaga warung internet (Warnet) agar tetap dapat berkuliah di Jakarta. Keadaan yang mendesak ini membuat kecintaannya pada dunia internet semakin berkembang hingga mencetuskan ide untuk membangun Tokopedia pada 2009 bersama kawannya Leontinus Alpha Edison.
Usahanya tak mudah hingga baru mendapat investor pada 2010. East Ventures menjadi pemodal pertama Tokopedia. Begitu pula, Tokopedia menjadi entitas pertama dalam portofolio East Ventures. Investor lain kemudian berdatangan, seiring pertumbuhan usaha Tokopedia.
Pada Mei lalu Tokopedia resmi melebur bersama Gojek dengan membentuk entitas baru bernama GoTo. Bersama, keduanya otomatis menjadi perusahaan digital terbesar di Indonesia. “If you want to go fast, you go alone. If you want to go far, you go together,” kata William dalam wawancara dengan Fortune Indonesia, beberapa waktu lalu.
Grup GoTo memiliki Gross Transaction Value (GTV) sebesar US$22 miliar pada 2020. Grup ini juga telah memproses lebih dari 1,8 miliar transaksi pada periode itu. Per Desember 2020, ada lebih dari dua juta mitra driver dan 11 juta merchant terdaftar dalam ekosistem GoTo.
GoTo pun berencana menggelar IPO dalam waktu dekat. Dan, jika itu terjadi, bisa dipastikan ini akan menjadi hajatan penawaran umum saham perdana terbesar di Indonesia.
Quick Fact
Quick Fact
Quick Fact
William Tanuwijaya
William Tanuwijaya
Education:
Education:
Universitas Bina Nusantara
Universitas Bina Nusantara
Quotes:
Quotes:
"If you want to go fast, you go alone. If you want to go far, you go together."
"If you want to go fast, you go alone. If you want to go far, you go together."
© 2025 IDN. All Rights Reserved.
© 2025 IDN. All Rights Reserved.
© 2025 IDN. All Rights Reserved.